REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Terkonfirmasi positif Covid-19 harian di Kabupaten Sleman masih terus menembus 200 kasus. Bahkan, ini sudah menjadi ketiga kali kasus harian Kabupaten Sleman menembus 200 kasus karena terjadi pula 9 dan 10 Februari 2022 kemarin.
Pada 11 Februari 2022, Sleman mencatatkan 248 kasus terkonfirmasi positif. Angka ini merupakan yang tertinggi jika dibanding kabupaten/kota lain di DIY. Setelah Sleman, Kota Yogyakarta dengan 164 kasus dan Kabupaten Bantul dengan 126 kasus.
Kemudian, Kabupaten Gunungkidul dengan 38 kasus dan Kabupaten Kulonprogo dengan 34 kasus. Kasus sembuh Sleman capai 19 kasus. Di DIY sendiri terdapat dua kasus meninggal, satu kasus di Kota Yogyakarta dan satu kasus di Kabupaten Bantul.
Tidak ditemukan kasus meninggal dunia di kabupaten/kota lain di DIY. Rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi per 11 Februari 2022 ada 281 kasus yang merupakan periksa mandiri dan 329 kasus yang tracing kontak kasus positif.
"Positive rate harian per 11 Februari 2022 6,24 persen," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Jumat (11/2).
Pada 10 Februari 2022, dari 614 penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 DIY terdapat 261 kasus di Sleman. Sedangkan, 149 kasus ada di Kota Yogyakarta, 147 kasus di Bantul, 43 kasus di Kulonprogo dan 14 kasus ada di Gunungkidul.
Selain itu, pada 9 Februari 2022, dari 531 kasus penambahan kasus terkonfirmasi positif DIY ada 252 kasus di Sleman. Sedangkan, 111 kasus di Kota Yogyakarta, 99 kasus di Bantul, 62 kasus di Kulonprogo dan tujuh kasus lain ada di Gunungkidul.
Peningkatan kasus itu tentu berdampak terhadap keterisian dua fasilitas isolasi terpusat (isoter) yang ada di Sleman. Di Asrama Haji, dari kapasitas 137 bed saat ini telah terisi 48 pasien dan tersisa 89 bed atau keterisian 35,04 persen.
Sedangkan, untuk Rusunawa Gemawang dari kapasitas 101 bed saat ini telah terisi 54 pasien dan tersisa 47 bed atau keterisian 53,47 persen. Sleman masih memiliki tempat isolasi terpusat lain yang akan diaktifkan lagi bila kasus terus meroket.
"Tolong teman-teman media mengondisikan agar suasana batin masyarakat Sleman tetap nyaman menghadapi gelombang tiga," ujar Sekda Sleman, Harda Kiswaya, menambahkan.