Jumat 11 Feb 2022 21:48 WIB

Yogyakarta Targetkan Lelang Pekerjaan Tuntas Pertengahan 2022

Total pekerjaan yang harus dilelang mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Yogyakarta Targetkan Lelang Pekerjaan Tuntas Pertengahan 2022 (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Yogyakarta Targetkan Lelang Pekerjaan Tuntas Pertengahan 2022 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Badan Layanan Pengadaan Kota Yogyakarta menargetkan seluruh proses lelang barang dan jasa untuk tahun anggaran 2022 dapat dituntaskan pada pertengahan tahun.

"Harapannya bisa tuntas pada Juli. Semuanya sudah bisa dilelang," kata Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kota Yogyakarta Joko Budi Prasetyo di Yogyakarta, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Pada tahun anggaran 2022, Joko menyebut, total pekerjaan yang harus dilelang mengalami penurunan yang cukup signifikan, sekitar 50 persen jika dibanding tahun anggaran sebelumnya. Total paket pekerjaan yang akan dilelang tahun ini tercatat sebanyak 74 paket dengan total nilai Rp152 miliar dan 18 di antaranya sudah dilakukan lebih awal.

Pada tahun lalu, terdapat sekitar 145 paket pekerjaan lelang dengan total nilai Rp162 miliar. Sementara itu, sejumlah lelang pekerjaan yang sudah dilakukan lebih awal di antaranya belanja jasa tenaga pengamanan yang akan ditempatkan di sejumlah lokasi vital milik Pemerintah Kota Yogyakarta dan kawasan wisata serta jasa kebersihan.

 

Sedangkan pekerjaan fisik yang mulai dilelangkan adalah pembangunan Gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp41,8 miliar.

Badan Layanan Pengadaan Kota Yogyakarta berupaya memastikan seluruh proses lelang barang dan jasa dapat berjalan dengan lancar sehingga mengurangi potensi terjadi lelang ulang karena akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, struktur APBD Kota Yogyakarta pada 2022 disusun untuk fleksibel dalam menghadapi dinamika penanganan pandemi COVID-19. "Pada tahun ini, anggaran juga mengalami pemangkasan hingga 30 persen dari pusat. Sehingga pilihan untuk refocusing akan dilakukan apabila dibutuhkan dukungan anggaran untuk penanganan COVID-19," katanya.

Penambahan anggaran untuk penanganan COVID-19 di antaranya, kebutuhan obat-obatan, penyiapan sarana dan prasarana selter isolasi dan bantuan sosial untuk masyarakat.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement