REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Lonjakan kasus aktif baru Covid-19 --di berbagai daerah di Jawa Tengah-- masih terus berlanjut. Bahkan telah mempengaruhi status level PPKM berbagai daerah di Jawa Tengah.
Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus menggenjot vaksinasi di masyarakat. Pada saat yang sama, disiplin menerapkan protokol kesehatan juga harus diperketat di masyarakat sebagai bentuk antisipasi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, program vaksinasi di masyarakat harus digenjot dan percepatan vaksinasi juga harus dilakukan di berbagai lini.
“Apakah itu vaksinasi dosis pertama, dosis kedua atau vaksinasi booster (penguat),” tegasnya, di sela meninjau pelaksanaan vaksinasi di mala Tentrem, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/2).
Menurut gubernur, anisipasi melalui percepatan vaksinasi harus dilakukan, apalagi temuan varian Omicron --saat ini-- juga semakin meningkat. Khususnya bagi anak- anak dan kelompok warga lanjut usia (lansia).
Maka ia ingin agar daerah juga diminta untuk mengoptimalkan program percepatan vaksinasi Covid-19 di masyarakat.
Tak hanya itu, Ganjar juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk melaksanakan dengan sebaik- baiknya apapun kebijakan yang sudah diambil oleh Pemerintah Pusat. Semua harus memiliki kesadaran pakai masker itu wajib, kalau ada kerumunan hindari dan lainnya.
“Gerai- gerai aduan Covid-19 saya minta juga dibuka kembali agar respon yang cepat juga bisa diberikan. Edukasi dan sosialisasi akan protokol kesehatan juga tidak boleh dihentikan,” tegasnya.
Masih terkait dengan program vaksinasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar menjelaskan, untuk capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa Tengah sudah mencapai 90,22 persen.
“Sementara untuk vaksinasi dosis kedua masih mencapai 71,83 persen dan vaksinasi dosis ketiga atau booster baru mencapai 3,54 persen,” jelaasnya.