REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta baru menyelesaikan skrining 1.433 siswa jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang melaksanakan pembelajaran tatap muka untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di sekolah.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan saat ini, ada 32 sekolah dari 61 sekolah yang dijadwalkan untuk diskrining siswanya yang mengikuti pembelajaran tatap muka. "Skrining pembelajaran tatap muka telah dilakukan pada 32 sekolah dengan rincian 10 SMA, sembilan SMP dan 13 SD. Dari 32 sekolah yang diskrining dari 61 sekolah, sudah mengambil sebanyak 1.433 sampel dengan hasil 79 siswa positif atau 6,1 persen," kata Baning, Kamis (17/2/2022).
Ia mengatakan jumlah siswa yang positif hasil skrining pada 2022 ini cukup tinggi dibandingkan skrining pada Oktober-November 2021 sebanyak 4,3 persen. Adapun SMA yang sudah diskrining sebanyak 10 sekolah dengan positivity rate COVID-19 7,06 persen. Kemudian, sembilan SMP positivity rate COVID-19 3,4 persen, dan SD baru dilakukan 13 sekolah dari 41 sekolah positivity rate COVID-19 7,05 persen.
"Tindak lanjut dari skrining ini, yakni enam sekolah tetap dilakukan pembelajaran tatap muka, sembilan sekolah dihentikan PTM selama lima hari, dan 17 sekolah dihentikan PTM selama 14 hari," katanya.