Kamis 17 Feb 2022 23:12 WIB

Dinkes Tulungagung: Dua Pertiga Pasien Covid-19 Belum Divaksin

Gejala yang dialami masing-masing pasien juga berbeda-beda.

Dinkes Tulungagung: Dua Pertiga Pasien Covid-19 Belum Divaksin (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Dinkes Tulungagung: Dua Pertiga Pasien Covid-19 Belum Divaksin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengungkapkan bahwa sekitar dua pertiga kasus COVID-19 yang kembali muncul dalam beberapa pekan terakhir belum pernah menjalani vaksinasi 1 maupun 2.

"Ini menunjukkan bahwa warga yang belum vaksin rentan terpapar COVID-19," kata Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga

Ia lalu mencontohkan data kasus COVID-19 yang dilaporkan pada Sabtu (12/2), dimana ada 24 pasien yang dirawat di rumah sakit rumah sakit darurat COVID-19, beberapa juga ditangani di RSUD dr. Iskak Tulungagung maupun RS Bhayangkara. "Dari 24 pasien yang dirawat terdiri dari dua orang sudah mendapat vaksin dosis pertama, enam orang dosis kedua dan sisanya belum mendapat vaksin sama sekali," paparnya.

Gejala yang dialami masing-masing pasien juga berbeda-beda. Pasien yang sudah divaksin rata-rata mengalami bergejala ringan, sementara yang belum dampak yang dialami lebih berat, ungkap Didik.

Dikatakan, vaksinasi memang tak bisa menghalangi seseorang terpapar COVID-19, namun setidaknya gejala yang diterima lebih ringan atau bisa menjadi kebal. "Warga yang belum vaksin sebaiknya segera vaksin, yang sudah dosis 1 segera (vaksinasi) dosis 2, dan yang sudah mendapat dosis 2 segera (vaksinasi) dosis 3," kata Didik.

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, perbandingan pria dan wanita yang terpapar COVID-19 hampir seimbang. Prosentase wanita 51 persen, sedang pria 49 persen. Namun ada tiga jenjang umur yang menjadi kelompok rentan COVID-19. "Rangking tertinggi pada usia 51-59 tahun atau disebut pre-lansia. Kemudian disusul dengan usia 61-69 tahun, dan usia 41-49 tahun," kata Didik.

Untuk mendorong partisipasi aktif warga dalam mengikuti vaksinasi itu, Dinkes aktif melakukan sosialisasi dan persuasi. Selain itu, partisipasi lembaga lain seperti TNI/Polri maupun kalangan swasta dalam memfasilitasi vaksinasi COVID-19 sangat membantu dalam mendongkrak capaian target, seperti yang sudah diproyeksikan.

Seperti vaksinasi massal untuk 5 ribu warga dari berbagai kalangan yang digelar dalam rangka harlah NU di UIN Sayyid Ali Rahmatulloh, Jumat (18/2)

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement