Rabu 23 Feb 2022 09:51 WIB

Operasi Pasar Minyak Goreng Banyumas Berlangsung Tiga Hari

Ini merupakan upaya pemda untuk segera memenuhi kebutuhan masyarakat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Warga antre untuk dapat membeli minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Foto: istimewa
Warga antre untuk dapat membeli minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14 ribu per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar minyak goreng selama tiga hari mulai pagi ini, Rabu (23/2/2022).

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan operasi pasar ini merupakan upaya pemda untuk segera memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memerlukan minyak goreng.

"Kita dengan segala macam cara dipenuhin lah kebutuhanya. Ini kan begitu saya bicara dengan provinsi jadi langsung digelontorkan ke sini, kabupaten lain belum tentu," ujarnya saat ditemui di kompleks kantor bupati.

Kepala Dinas Perdagangan (Dinperindag) Banyumas, Titik Pudji Astuti mengatakan, kebutuhan minimal minyak goreng di Banyumas sebanyak 13 ribu hingga 15 ribu liter per hari. Saat ini jumlah tersebut masih dapat dipenuhi dari stok sebanyak 94 ribu liter yang tersebar 67 ribu di distributor dan 27 ribu liter di toko-toko sembako.

"Kalau untuk stok 67 ribu liter di distributor dan di toko-toko 27 ribu liter. Berarti ya masih cukup, cuma kan ada panic buying dari masyarakat ya," ujar Titik.

Menurutbya, jumlah tersebut memang hanya akan bertahan dalam waktu lima hari jika stoknya dijual semua. Oleh karena itu, penjualan minyak goreng dibatasi oleh para penjual. Seperti misalnya di salah satu toko ritel modern, stok minyak goreng baru akan dikeluarkan pada siang hari.

Lainnya, akan diberi jarak sekitar dua jam sekali untuk memperbarui stok yang dipajang. Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat dapat membeli minyak goreng sesuai kebutuhan dan tidak melakukan panic buying.

"Saya imbau kepada masyarakat kalau memang tidak penting sekali sementara goreng-gorengnya dikurangi dulu, agar sampai posisinya produsen mendistribusi kepada distributor sesuai dengan stok yang awal (sebelum kelangkaan)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement