REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tingkat inflasi Kota Malang per Februari 2022 mencapai 0,18 persen. Hal ini diungkapkan dalam rilis resmi yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Selasa (1/3/2022).
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, inflasi Kota Malang pada bulan sebelumnya mencapai 0,52 persen. Sementara itu, pada Februari ini hanya berkisar 0,18 persen. Hal ini berarti ada perbedaan nilai sekitar 0,34 persen jika dibandingkan inflasi pada Januari 2022.
Menurut Erny, tingkat inflasi Kota Malang per Februari 2022 bukan terendah di Jawa Timur (Jatim). Menurut Erny, inflasi terendah di Jatim dimiliki oleh Madiun dengan angka 0,03 persen. "Sedangkan inflasi tertinggi, Kediri dengan nilai 0,20 persen," ucap Erny dalam konferensi pers (konpers) secara daring, Selasa (1/3/2022).
Adapun kelompok komoditas yang ikut menyumbang inflasi di Kota Malang pada Februari ini antara lain mobil, sabun deterjen, daging ayam ras dan sebagainya. Harga mobil tercatat mengalami kenaikan 3,33 persen dan sabun deterjen 6,16 persen. Kedua komoditas ini sama-sama memberikan andil inflasi sekitar 0,06 persen.
Kemudian untuk komoditas daging ayam ras tercatat mengalami kenaikan harga hingga 3,83 persen. "Komoditas ini memiliki andil inflasi sebesar 0,05 persen," jelasnya.
Selain kelompok penyumbang inflasi, Erny juga mengungkapkan, sejumlah komoditas yang mengalami deflasi sepanjang Februari 2022. Sejumlah komoditas tersebut antara lain minyak goreng, telur ayam ras, cabai rawit dan sebagainya.
Menurut Erny, komoditas minyak goreng mengalami penurunan harga hingga 14,41 persen. Hal ini berarti ikut menyumbang deflasi di Kota Malang sekitar 0,15 persen.
Sementara itu, harga telur ayam ras menurun sampai 16,31 persen dengan andil deflasi sekitar 0,09 persen. Kemudian untuk harga cabai rawit di Kota Malang turun hingga 19,45 persen. Dengan kata lain, komoditas utama tersebut memberikan andil deflasi sebesar 0,05 persen.