REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Gunadi mengatakan, subvarian Omicron atau varian BA.2 Covid-19 sudah ditemukan di DIY.
Varian yang juga disebut Son of Omicron ini ditemukan dari hasil pemeriksaan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Dengan ditemukannya varian ini, pihaknya masih terus menggencarkan WGS. "Ini (pemeriksaan WGS) yang terbaru (ada) lagi," kata Gunadi saat dihubungi.
Bahkan, pihaknya juga baru saja menyelesaikan pemeriksaan WGS yang terbaru. Gunadi menuturkan, pihaknya belum lama ini juga sudah melaporkan hasil pemeriksaan terbaru ke Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY.
Namun, Gunadi tidak bisa mengumumkan hasil dari pemeriksaan yang baru saja diselesaikan. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium "Sudah ada hasilnya dan sudah dilaporkan ke Bu Pembayun (Kadinkes DIY)," ujarnya.
Menurutnya, kewenangan mengumumkan hasil dari WGS ada di Dinkes. Pada pemeriksaan WGS di awal Februari lalu, pihaknya sudah menemukan setidaknya tujuh kasus BA.2 di DIY. "Iya (ditemukan kasus BA.2 di DIY) awal Februari kan itu (pemeriksaannya dilakukan lewat WGS)," kata dia.
Tujuh kasus BA.2 tersebut merupakan hasil dari pemeriksaan terhadap 47 sampel. Gunadi merinci, dari total 47 sampel tersebut, 39 sampel terdeteksi positif Omicron, delapan sampel lainnya terdeteksi positif dari varian Delta.
Dari 39 sampel yang terkonfirmasi positif Omicron, tujuh sampel merupakan BA.2. Sedangkan, 32 sampel lainnya merupakan BA.1 atau varian Omicron yang saat ini dominan di Indonesia.
"Itu (sampelnya dari) DIY semua total itu. Kita running 47 (sampel), ketemunya 39 itu Omicron, dari 39 itu tujuh BA.2," ujar Gunadi.