REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pandemi Covid-19 jadi momentum untuk bisa melakukan transformasi sistem kesehatan yang ada di Indonesia. Tujuannya, agar mampu menciptakan sistem kesehatan Indonesia yang lebih tangguh.
"Salah satu kunci transformasi tersedianya SDM kesehatan yang kompeten sesuai fungsi dan bidangnya," kata Budi dalam webinar Adaptasi Pendidikan Kedokteran Kesehatan Untuk Mendukung Ketangguhan Sistem Kesehatan Indonesia.
Budi menuturkan, transformasi bisa dipenuhi lewat peningkatan kapasitas pendidikan SDM kesehatan berkualitas. Karenanya, pendidikan kedokteran harus bertransformasi dan berkembang, civitas akademika perlu maksimalkan teknologi dalam pembelajaran.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengembangan kurikulum pendidikan berbasis literasi sains dan literasi teknologi. Dengan begitu, proses pembelajaran bisa selalu adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Menurutnya, FKKMK UGM sebagai perguruan tinggi memiliki peran besar memberikan edukasi dan komunikasi masyarakat untuk mendukung program kesehatan. Kontribusi bisa diberikan dalam membentuk ketangguhan sistem kesehatan di Indonesia.
Baik untuk pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat melalui kerja sama RSUP Dr Sardjito, RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, dan RSA UGM. Fasilitas pelayanan kesahatan tidak hanya berperan dalam rangka memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Tapi, menjadi sarana pelaksanaan pendidikan kesehatan yang menciptakan lulusan berkualitas, mencetak SDM kesehatan unggul dan berdaya saing global. Dengan demikian dapat mendukung tercapainya ketangguhan sistem kesehatan Indonesia.
"Semoga FKKMK UGM bisa terus berjaya dan berkarya menempa, mendidik, mengasuh, dan melahirkan pemimpin terbaik bidang kesehatan yang membanggakan negara," ujar dia.
Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menekankan, Kemendikbudristek berusaha melakukan transformasi pendidikan tinggi. Tujuannya, untuk mewujudkan lulusan berkualitas dan berdaya saing di abad 21.
Kiki menerangkan, transformasi tersebut dilakukan dengan mewujudkan pendidikan tinggi sebagai kampus yang aman, nyaman, dan sehat. Intervensi Kemendikbudristek lakukan kepada tiga aspek-aspek penting mulai dari kurikulum dan pedagogik. "Serta, mendorong penciptaan lingkungan adaptif, holistik dan nyaman," katanya.