REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasokan listrik ke Pulau Madura kembali pulih 100 persen setelah kurang lebih sepekan terganggu akibat terjadinya gangguan penghantar Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Ujung-Bangkalan. Gubernur Jawa Timur Khofifah, Indar Parawansa menmastikan, saat ini seluruh masyarakat Madura kembali dapat menikmati listrik secara normal.
"Insya Allah, supply listrik untuk masyarakat selalu terjaga. Semoga semua aktivitas kembali normal seperti semula," kata Khofifah, Senin (7/3/2022).
Ia berharap, gangguan pasokan listrik yang sempat terjadi sepekan lalu menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Termasuk bagi masyarakat akan pentingnya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Khofifah pun mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat menggunakan listrik dengan bijak. Yakni dengan menghemat penggunaan listrik baik di sektor rumah tangga maupun industri.
"Dengan menghemat listrik, maka kita ikut menjaga agar energi listrik yang kita miliki bisa dinikmati hingga anak cucu kelak. Sekaligus kita ikut berperan dalam menjaga ekosistem alam dan lingkungan," ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim, Lasirang menyatakan, gangguan yang terjadi menyebabkan berkurangnya beban sebesar 15 megawatt (MW) pada siang hari dan 60 MW di malam hari. Hal ini mengakibatkan padam di beberapa wilayah Pulau Madura.
Dalam proses pemulihan listrik, PLN memastikan masyarakat tetap bisa menikmati listrik. PLN mengoperasikan 73 unit genset dengan kapasitas 5,6 MW yang didatangkan dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah untuk mendukung pemulihan sementara di wilayah terdampak.
"PLN juga memasang genset di Gardu Induk Sampang berkapasitas 14,2 MW untuk mengurangi beban padam yang beroperasi secara bertahap sejak Sabtu (5/3/2022)," ujar Lasiran.