REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Walau tidak sebesar angka kematian ketika varian Delta merebak tahun lalu, setiap hari selalu ada kasus kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan di Kabupaten Sleman. Satu pekan terakhir saja, ada 49 kasus kematian yang terjadi.
Pada 1 Maret 2022, dari 1.600 penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY, ada 555 kasus yang berasal dari Kabupaten Sleman. Dari kasus harian tersebut, terdapat 137 kasus sembuh dan lima kasus meninggal dunia yang dicatatkan Kabupaten Sleman, DIY.
Pada 2 Maret 2022, dari 2.721 penambahan di DIY, ada 1.013 kasus di Sleman dengan 126 kasus sembuh dan lima kasus meninggal. Pada 3 Maret 2022 dari 2.541 penambahan kasus di DIY, Sleman catat 979 kasus dengan 498 kasus sembuh dan enam meninggal.
Pada 4 Maret 2022, dari 2.229 penambahan di DIY, ada 740 kasus di Sleman dengan 334 kasus sembuh dan 10 kasus meninggal. Pada 5 Maret 2022, dari 2.179 penambahan di DIY, ada 741 kasus di Sleman dengan 356 kasus sembuh dan 10 kasus meninggal.
Pada 6 Maret 2022, dari 1.771 penambahan kasus di DIY, ada 653 kasus di Sleman dengan 518 kasus sembuh dan lima kasus meninggal. Pada 7 Maret 2022, dari 1.310 kasus DIY, ada 402 di Sleman dengan 240 kasus sembuh dan delapan kasus meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengingatkan, Covid-19 varian apapun dapat mengakibatkan kematian, termasuk varian Omicron. Karenanya, vaksinasi booster tetap dibutuhkan untuk memperkuat vaksinasi tahap satu dan dua.
"Omicron bisa menimbulkan kematian, apalagi orang-orang yang menderita komorbid, maka perlu dilakukan perlindungan," kata Cahya.
Sayangnya, capaian vaksinasi booster di Sleman memang masih terbilang rendah. Ia berpendapat, gairah masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster tidak sebesar vaksinasi tahap satu dan tahap dua, ketika varian Delta merebak.
Apalagi, tahun lalu aplikasi PeduliLindungi mulai masif digunakan, sehingga masyarakat wajib melengkapi vaksinasi agar bisa mengakses tempat-tempat umum. Saat ini, gairah masyarakat mendapatkan booster tidak terlihat besar seperti tahun lalu.
Sampai pekan lalu, walaupun sudah digelar banyak faskes, capaian vaksinasi booster di Sleman baru bisa mencapai 11,27 persen. Sedangkan, capaian total dari vaksinasi tahap satu sudah 99,3 persen dan vaksinasi tahap dua sudah 91,7 persen.
Untuk lansia, vaksinasi booster baru mencapai 19,1 persen, sedangkan tahap satu 84,2 persen dan tahap dua 77,7 persen. Untuk anak-anak, vaksinasi masih dilakukan untuk dua tahap dengan capaian tahap satu 95,28 persen dan tahap dua 81,41 persen.
"Vaksinasi dosis lengkap dan booster ini akan melindungi baik lansia maupun non lansia dari tingkat kematian dengan risiko akan turun sampai dengan 0,49 persen," ujarnya.