Kamis 10 Mar 2022 18:51 WIB

Aktivitas Merapi Meningkat, Tempat Pengungsian Disiapkan

Secara umum tempat evakuasi sudah siap dan harus ikuti protokol.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengatakan, tempat pengungsian bagi warga yang ada di sekitar Gunung Merapi sudah disiapkan. Aktivitas Merapi meningkat dengan terjadinya guguran awan panas pada Rabu (9/3) malam. 

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, tempat pengungsian sementara yang disiapkan sudah memadai. Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan dengan ketat di tempat pengungsian agar tidak menimbulkan penyebaran Covid-19 mengingat saat ini penambahan kasus harian di DIY masih di atas seribu kasus. 

Baca Juga

"Secara umum tempat evakuasi sudah siap dan harus ikuti protokol. Tempat pengungsian sudah kami pasang dengan sesuai aturan protokol kesehatan dan terpisah walaupun akhirnya menjadi lebih pengap," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (10/3). 

Aji meminta agar upaya mitigasi kebencanaan di area terdampak juga diminta untuk diprioritaskan bagi warga rentan. Seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak. 

"Bukan hanya dari sisi evakuasinya saja, tapi bagaimana penanganan kepada anak soal aktivitas sekolah mereka, lalu pendampingan, kemudian untuk ruang keluarga maupun orang tua yang rentan," ujar Aji. 

Ia juga meminta agar BPBD Kabupaten Sleman maupun BPBD DIY untuk tetap siaga. Termasuk dalam menyiapkan peralatan evakuasi maupun mitigasi lanjutan juga diminta seoptimal mungkin. 

"BPBD baik DIY dan Sleman harus segera melakukan persiapan kalau guguran ini semakin besar, karena kemarin waktu kita evakuasi itu memang sudah turun warganya. Tapi gara-gara Merapi agak diam lagi, sudah pada kembali ke tempat masing-masing," jelas Aji. 

Terkait dengan logistik, pihaknya juga sudah memastikan untuk disiapkan. Logistik ini disiapkan dari anggaran BTT (belanja tak terduga). "Dari sisi logistik dan pendanaan kita sudah siapkan BTT untuk itu, dan kami hanya tinggal belanja kalau stok yang ada disana habis," jelas Aji. 

Seperti diketahui, aktivitas vulkanik berupa guguran awan panas dimuntahkan Gunung Merapi pada Rabu (9/3/2022). Sampai Kamis (10/3/2022) dini hari, guguran awan panas yang dimuntahkan bahkan memiliki jarak luncur sampai 5.000 meter atau lima kilometer.

Ini menjadi jarak luncur yang cukup jarang terjadi karena biasanya guguran awan panas yang dikeluarkan Gunung Merapi berjarak maksimal tiga kilometer. BPPTKG telah pula mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement