REPUBLIKA.CO.ID,GROBOGAN -- Tim BPBD Grobogan, Jawa Tengah bersama tim gabungan hingga hari ketiga belum menemukan dua anak korban tenggelam di Sungai Tuntang, kabupaten setempat.
"Upaya pencarian sejak Selasa (8/3) setelah mendapatkan informasi dua korban tenggelam, hingga hari ini (10/3) belum mendapatkan hasil," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih di Grobogan, Kamis (10/3/2022).
Dalam pencarian korban pada hari ketiga, kata dia, Tim SAR Gabungan dibagi tiga sektor pencarian dengan melibatkan lima unit perahu. Perahu satu penyisiran dari tempat kejadian perkara (TKP) sampai Baturagung sejauh 5 kilometer. Sedangkan perahu 2 dan 3 menyisir dari Jembatan Gubug hingga Desa Trimulyo sejauh 10 kilometer.
Sementara perahu 4 dan 5 menyisir dari Desa Trimulyo hingga Karangtengah sejauh 15 kilometer. Dengan titik sasaran pinggir sungai dan daerah banjiran Sungai Tuntang.
Hingga pukul 17.30 WIB, kata dia, operasi SAR dihentikan sementara untuk berkumpul di Posko SAR di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Gubug untuk bersiaga melakukan evaluasi dan menyusun rencana operasi keesokan harinya.
Kejadian berawal ketika dua korban bernama Erwin (12) dan Novita (8) dari desa yang sama, Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarata bermain di Sungai Tuntang Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Grobogan pada Selasa (8/3) pukul 08.00 WIB.Kedua korban tersebut, datang ke Grobogan bersama orang tuanya untuk mengunjungi neneknya yang sedang sakit di Desa Kemiri.
Lantas korban bermain dan berenang bersama teman-temannya yang berjumlah delapan orang di saluran pembuangan yang mengalir ke Sungai Tuntang. Informasi sejumlah saksi, kedua korban berenang sambil gendong-gendongan. Kemudian kedua korban tenggelam.
Teman-teman korban yang mengetahui hal itu berteriak minta tolong. Warga sekitar ada yang mengetahui, kemudian berlari dan berenang menyelamatkan kedua korban yang terbawa arus hingga masuk ke Sungai Tuntang. Karena arus air Sungai Tuntang cukup deras, korban tidak tertolong.