Senin 14 Mar 2022 16:59 WIB

DIY Terapkan Bubble System untuk Delegasi G20

Delegasi G20 tidak hanya akan melakukan pertemuan di dalam ruangan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Pengunjung melintas di dekat bendera negara-negara anggota Forum G20 yang terpasang di Pasar Antik Triwindu Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).
Foto: ANTARA/Maulana Surya/tom.
Pengunjung melintas di dekat bendera negara-negara anggota Forum G20 yang terpasang di Pasar Antik Triwindu Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan menerapkan bubble system bagi delegasi yang tergabung dalam Presidensi KTT G20. Sehingga, selama pertemuan G20 digelar di DIY, akan diberlakukan pembatasan aktivitas-aktivitas bagi delegasi atau peserta G20 mengingat situasi masih pandemi Covid-19.

"Peserta itu tidak bebas untuk melakukan kegiatan di luar persidangan, ada pembatasan-pembatasan untuk memastikan mereka yang terjangkit tidak menjangkitkan kepada yang lain. (Bubble system) tujuan utamanya membatasi, memisahkan antara delegasi dan orang-orang di luar delegasi, intinya untuk keamanan," kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Agus Priyono dalam press conference yang digelar secara daring, Senin (14/3).

Agus menjelaskan, saat kedatangan delegasi G20 ke Indonesia yakni di DKI Jakarta, sudah dilakukan pendampingan. Sehingga, saat sampai di DIY pun juga akan terus didampingi guna memastikan delegasi G20 tidak terpapar Covid-19.

"Monitoring secara terus-menerus supaya delegasi tidak berbaur dengan masyarakat umum," ujarnya.

Pasalnya, selama berada di DIY, delegasi G20 tidak hanya akan melakukan pertemuan di dalam ruangan. Namun, ada beberapa kegiatan kunjungan seperti ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta hingga mengunjungi sentra-sentra UMKM yang ada di DIY.

"Tiap hari akan dilakukan semacam (tes RDT) antigen untuk memastian semua yang hadir dalam pertemua itu dalam keadaan sehat dan tidak terpapar Covid-19," jelas Agus.

Pihaknya pun juga sudah menyiapkan tenaga kesehatan yang berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Dengan begitu, penerapan bubble system ini diharapkan dapat maksimal selama pertemuan G20 berlangsung di DIY.

"Tim medis baik yang ada di provinsi dan kabupaten/kota akan bersama dengan panitia pusat agar bubble system bekerja dengan baik. Pihak di luar delegasi, panitia dari provinsi atau wartawan nanti dipastikan misalnya 10 masuk ke area pertemuan dan dilakukan tes antigen, benar-benar bahwa hasilnya itu dipastikan negatif," kata Agus.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji juga mengatakan, dinas kesehatan dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten/kota sudah melakukan koordinasi. Tim dari tenaga kesehatan, katanya, juga sudah dikerahkan untuk dapat mendukung pelaksanaan G20 nantinya di DIY.

"Dinkes (DIY) sudah bekerja sama dengan dinkes kabupaten/kota untuk bisa mengerahkan sumber daya manusia di bidang tenaga kesehatan, bersama dengan rumah sakit yang sudah kita tunjuk sebagai rumah sakit rujukan," kata Aji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement