Selasa 15 Mar 2022 17:31 WIB

HUT Kabupaten Semarang, DPRD : Momentum Akselerasi Program Pembangunan

Bupati di RPJMD-nya mengusung program di sektor industri, pertanian, dan pariwisata.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, saat mengghadiri Upacara Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-501, di kantor Setda Kabupaten Semarang, Selasa (15/3).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, saat mengghadiri Upacara Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-501, di kantor Setda Kabupaten Semarang, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Wakil rakyat Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, meminta pemkab segera menggenjot program-program visi misi Bupati Semarang yang sempat tertunda di dua tahun sisa masa jabatannya. Sebab program unggulan bupati Semarang sempat tertunda akibat Covid-19.

Bahkan sejumlah program unggulan bupati yang sempat dilaksanakan juga belum dapat berjalan dengan optimal, akibat sejumlah mata anggaran terkonsentrasi untuk penanganan Covid-19. Maka terkait dengan momentum Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-501 ini, bupati dan jajarannya harus kembali memperkuat pelaksanaan program seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Inilah yang menjadi harapan legislatif, berkaitan dengan momentum Hari Jadi Kabupaten Semarang kali ini,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, yang dikonfirmasi usai Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT Kabupaten Semarang ke-501, di Gedung DPRD Kabupaten Semarang, Selasa (15/3/2022).

Menurutnya, eksekutif punya harapan yang cukup besar kepada Bupati Semarang untuk mempertajam dan menggenjot visi dan misinya. Karena selama setahun masa kepemimpinannya, bupati tidak bisa optimal menjalankan visi dan misinya.

Di sisa masa jabatan ini pihaknya berharap bisa mulai dilaksanakan dengan target yang sudah ditentukan sesuai dengan Perda RPDJM Pemkab Semarang. “Ini sebetulnya yang menjadi keinginan kita bersama dan kami (legislatif) siap mendukung, baik dalam hal penganggaran maupun ketika kami melaksanakan kontrol terhadap pelaksanaan visi dan misi bupati,” tegasnya.

Yang mendesak, lanjut Bondan, bupati di RPJMD-nya mengusung program di sektor industri, pertanian, dan pariwisata (intanpari). Maka salah satu di antara ketiga bidang tersebut mana yang akan dilaksanakan di sisa masa jabatan bupati Semarang.

Saat disinggung apakah 2022 ini masih akan ada refocusing anggaran bagi penanganan Covid-19, Bondan menegaskan, Pemkab Semarang masih menyiapkan anggaran Rp 30 miliar untuk belanja tidak terduga (BTT) yang dapat digunakan apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Baik mulai dari pencegahan, penanganan maupun dampak ekonomi akibat Covid-19. Tetapi sampai dengan saat ini, baru sebagian kecil yang sudah terpakai. Harapannya ke depan kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang relatif terkendali.

Dari anggaran Rp 30 miliar tersebut, sekitar Rp 5 miliar di antaranya yang sudah terpakai. Sehingga anggaran BTT itu bisa dikurangi untuk mendukung upaya untuk mempertajam pelaksanaan visi dan misi bupati Semarang yang kemarin sempat tertunda.

Hanya saja, lanjut politisi PDIP Kabupaten Semarang ini, untuk melaksanakannya tidak bisa serta merta dilakukan di 2022. "Karena kita arus menunggu BTT tersebut sampai dengan akhir tahun".

Anggaran untuk mengantisipasi Covid-19 tersebut bisa dialihkan kalau memang kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang ini sudah cukup terkendali. Yang jelas sampai saat ini belum ada refocusing anggaran terkait dengan antisipasi dan penanganan Covid-19.

“Kecuali hanya pergeseran–pergeseran yang dilakukan oleh eksekutif tetapi juga tidak signifikan,” tegasnya. Sebelumnya, dalam pidato Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Semarang dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-501, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyampaikan, anggaran pendapatan dan belanja daerah 2022 APBD Kabupaten Semarang mencapai Rp 2,56 triliun.

Bupati optimistis program-program strategis daerah dapat dilaksanakan. “Sehingga masyarakat akan semakin mudah memperoleh pelayanan baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan publik,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement