REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan ekstrem sejak Ahad (13/3/2022) telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bupati Banyumas, Achmad Husein bersama Kapolresta Banyumas dan Dandim 0701 Banyumas, meninjau lokasi banjir di Kecamatan Tambak dan Sumpiuh Selasa (15/3/2022). Sedikitnya ada tiga desa yang mengalami banjir cukup parah di wilayah Kecamatan Sumpiuh.
“Kalau ditotal di Sumpiuh dan Tambak yang paling parah itu ada tujuh desa. Jumlah KK yang terdampak itu ribuan,” kata Bupati Husein, Selasa (15/3/2022).
Untuk penanganan awal, Pemkab langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dengan mendirikan tempat pengungsian dan dapur umum. Menurut Bupati, penyebab banjir hujan deras yang durasinya lama dari Ahad hingga Selasa dinihari.
"Apalagi di Tambak itu daerah cekungan, jadi setiap tahun langganan banjir,” katanya.
Di wilayah Tambak, Bupati sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak terkait rencana normalisasi sungai di wilayah tersebut.
“Dulu sudah dirancang normalisasi oleh balai besar, ada pembuatan danau rencananya,” lanjut Bupati.
Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu menambahkan, di desa Pandak Kecamatan Sumpiuh ada empat RT yang terdampak meluapnya Sungai Senggono dan Sungai Srengseng dengan ketinggian air mencapai 50 cm.
Sedikitnya 54 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di desa Gebangsari Kecamatan Tambak ada 730 warga mengungsi akibat meluapnya debit Sungai Keceplak yang mencapai ketinggian 1 meter.
"Sedangkan di desa Prembun Kecamatan Tambak terdapat dua Kadus yang terdampak banjir namun air sudah berangsur surut sehingga warga kembali kerumah masing masing," jelas Kapolresta.
Salah satu warga Desa Pandak, Kecamatan Sumpiuh, Ruminah mengungkapkan, hujan terjadi sejak kemarin malam dan air mulai membanjiri rumahnya. Meski demikian dia tetap bertahan di rumahnya, meski ketinggian air mencapai 30-50 cm.
"Semoga cepat surut, jadi di sini saja dulu menunggu rumah, sudah biasa banjir," kata Ruminah.
Saat ini ribuan rumah di Kecamatan Tambak dan Sumpiuh Banyumas, terendam banjir, karena air yang menggenang cukup tinggi, sejumlah warga Desa Pandak terpaksa mengungsi di halaman sekolah Taman Kanak-kanak tak jauh dari lokasi.