Kamis 17 Mar 2022 20:23 WIB

PPNI Jateng Terus Berupaya Perjuangkan Nasib 3.000 Perawat Honorer

Agar para perawat honorer dapat ditingkatkan status kepegawaiannya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
PPNI Jateng Terus Berupaya Perjuangkan Nasib 3.000 Perawat Honorer (ilustrasi).
Foto: republika
PPNI Jateng Terus Berupaya Perjuangkan Nasib 3.000 Perawat Honorer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Sepanjang pandemi Covid-19 melanda, tak kurang 700 orang perawat di tanah air meninggal dunia akibat ikut terpapar. Pasalnya perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan (nakes) di garis terdepan dalam melayani dan menangani pasien Covid-19.

Pengorbanan dan jasa para perawat tersebut cukup besar guna membantu masyarakat sembuh dari Covid-19. Mereka bekerja dengan ikhlas dan penuh dedikasi tanpa memandang status kepegawaiannya.

Baca Juga

Oleh karena itu, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah terus berupaya memperjuangkan nasib ribuan tenaga perawat yang sampai hari ini masih berstatus sebagai pegawai honorer.

“Termasuk yang ada di Jawa Tengah,” ungkap Wakil Ketua PPNI Jawa Tengah, Dr Untung Sujianto usai menyaksikan pelantikan pengurus DPD PPNI Kabupaten Semarang, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (17/3) siang.

PPNI Jawa Tengah, jelasnya terus mendorong agar Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah, ikut meningkatkan kesejahteran SDM perawat, khusunya mereka yang masih berstatus honorer. Termasuk 3.000 perawat honorer yang ada di Jawa Tengah.

Sebab –dalam hal pengabdian serta memberikan pelayanan kesehatan—mereka juga sama dengan para perawat yang sudah berstatus sebagai pegawai tetap dan bahkan juga tidak ada bedanya.

Mereka juga memiliki kompetensi serta kontribusi yang sama di saat memberikan pelayanan kesehatan selama masa pandemi Covid-19. “Maka, kami meminta Pemerintah meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mengangkat sebagai PPPK atau pegawai tetap di RSUD,” tegasnya.

Untung juga menambahkan, saat ini semua DPD di kabupaten/ kota terus melakukan pendekatan dengan pemerintah daerah setempat. Tujuannya agar para perawat honorer dapat ditingkatkan status kepegawaiannya.

“Kami juga menjamin para perawat honorer tersebut juga memiliki kompetensi dan tanggungjawab yang yang sama dengan mereka (perawat) yang telah berstatus sebagai pegawai tetap,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha dalam kesempatan pelantikan ini menyampaikan, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Semarang mengapresiasi dan menghargai kerja keras dan dukungan para perawat membantu menangani pandemi Covid-19.

Bupati berharap, para pengurus DPD PPNI Kabupaten Semarang yang baru dapat meningkatkan kinerja dan perannya. Sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.

“Pemkab Semarang juga akan terus berupaya membantu meningkatkan kesejahteraan anggota PPNI di daerahnya,” tambah Ngesti Nugraha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement