REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN -- PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) Grup dan Dompet Dhuafa secara resmi menggelar Usaha Milik Kaum Milenial atau UMKM Festival. Diselenggarakan sebagai bentuk komitmen mendorong pertumbuhan dan perkembangan pelaku UMKM di Indonesia.
UMKM Festival berlokasi di Joglo Tumiyono, Klaten, Jawa Tengah yang merupakan fasilitas pengembangan sosial maupun kebudayaan 17-18 Maret 2022. Agenda utama kegiatan ini merupakan penandatanganan kerja sama antara WMP dan Dompet Dhuafa.
Lalu, mengenalkan kepada publik kerja sama yang melingkupi pengembangan lahan seluas 507 hektar di beberapa titik di Pulau Jawa. Serta, program penggemukan sapi yang realisasinya turut melibatkan masyarakat dan pelaku UMKM di sekitar.
Dalam rangkaian festival dihelat seminar pertanian bagi mitra binaan WMP dan Dompet Dhuafa diisi Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ali Agus. Kemudian, ada lokakarya kerajinan batik tulis bagi mitra UMKM binaan WMP dan Dompet Dhuafa.
Ada pula pameran yang menampilkan produk maupun karya hasil pengrajin UMKM di Klaten dan Solo Raya secara luas. CEO WMPP, Tumiyono mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen untuk terus mendorong dan memberdayakan pelaku UMKM.
Khususnya, UMKM yang dimentori dan digagas kaum muda di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama UMKM merupakan kelompok usaha dengan jumlah paling besar di Indonesia dan menyerap paling banyak tenaga kerja, khususnya di daerah-daerah.
"Apalagi, dari tahun ke tahun UMKM ini terbukti kelompok usaha yang paling tahan terhadap goncangan dari volatilitas situasi ekonomi maupun politik. Baik skala global maupun nasional, sehingga penting untuk kita bisa membangun bersama," kata Tumiyono, Jumat (18/3/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyambut baik dan mengapresiasi dorongan yang telah diberikan PT WMP dan Dompet Dhuafa. Sebab, ia menekankan, pada era seperti sekarang generasi mudalah yang nantinya meneruskan perjuangan.
"Sehingga, generasi muda memiliki tantangan baru untuk dapat membawa pelaku UMKM beradaptasi dengan era kini," ujar Sri.
Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Yayat Supriatna mengatakan, kegiatan ini luar biasa karena PT WMP bersama Dompet Dhuafa memiliki kesamaan yang tepat. Yang mana, ingin memberdayakan masyarakat kecil untuk hidup lebih sejahtera.
"Pandemi mulai landai dan kita masuk masa normal, tapi pemulihan butuh waktu, di sini perlu kerja sama, terutama Dompet Dhuafa dengan PT WMP sangat tepat waktu, sehingga dalam proses pemulihan bangsa kita bisa berkontribusi secara optimal," kata Yayat.
Turut serta komunitas disabilitas bersama Batik Tulis Alam Bayat, yang diajarkan membatik mulai menggambar pola sampai pewarnaan dan pengeringan bahan. Ini jadi dukungan terhadap komunitas disabilitas untuk berkontribusi memajukan industri
UMKM yang hadir seperti madu wanagama, payung lukis dan lurik Klaten, aloevera (produk dari tanaman lidah buaya), batik tulis dan sofa stoll Yogya, sangkar burung Karanganyar, mina padi Bantul, rosse bambu Sleman, wmeat, olahan daging.