REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pernahkan saat melancong ke Bali, Jakarta, atau Bandung menjumpai kerajinan tas kayu yang unik dengan hiasan seni sulam kruistik, atau lebih spesifik dengan brand ‘Magani Craft’.
Boleh jadi belum banyak yang tahu, jika kerajinan ini dibuat di sebuah dusun, di desa pinggiran kota Temanggung. Tepatnya di Dusun Dotakan RT 04/ RW 03 Desa/Kecamatan Candiroto, Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.
Usaha kecil Magani Craft ini dirintis oleh Aditya Widya Pranata, seorang pemuda desa yang dalam beberapa tahun terakhir cukup aktif menekuni bidang usaha kreatif, dengan spesifikasi tas serta beragam aksesoris bermaterial kayu.
Ditemui di sela kesibukannya, Aditya mengungkapkan, ide kreatifnya muncul karena ingin menghasilkan kerajinan tangan yang unik. Hingga menggabungkan kerajinan kayu dengan ketrampilan sulam kruistik menjadi pilihannya.
Keterampilan sulam kruistik sebenarnya sudah umum dan jamak dilakukan orang, terutama kalangan perempuan dan ibu-ibu, yang ingin menghasilkan karya seni hiasan dinding secara mandiri.
Namun ia mencoba berinovasi memadukan dengan kerajinan kayu dalam bentuk tas maupun aksesoris atau menggabungkan inovasi estetik dan juga fungsional dengan desain corak etnik Nusantara dan alam.
“Makanya, hampir semua produk ‘Magani Craft’ menonjolkan kompilasi kerajinan kayu serta sulam kruistik dengan corak serta desain yang lain dari yang umum,” jelasnya, akhir pekan kemarin.
Pada tahun-tahun awal menekuni usaha kreatif ini, lanjut Aditya, produksi ‘Magani Craft’ memang belum banyak dikenal luas oleh masyarakat, kecuali di wilayah Temanggung dan sekitarnya. Sehingga, produksinya saat itu belum mencapai hitungan yang banyak.
Namun jalan kian terbuka saat ia mencoba ‘menautkan’ berbagai visual produk-produknya pada instastory Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Termasuk juga memanfaatkan fasilitas promo ‘lapak Ganjar’ pada masa awal pandemi lalu.
Hingga kemudian produk-produk Magani Craft kian dikenal. “Pengalaman ikut Lapak Ganjar sangat terbantu. Produk kami lebih dikenal luas dan yang pasti penjualan juga mengalami peningkatan,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, ia pun juga mendapat kesempatan tawaran pameran. Bermula mengikuti pameran Apreasiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Semarang, Magani Craft juga berkesempatan untuk mengikuti pameran yang digelar Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta akhir 2021.
“Dalam pameran ini, Magani Craft juga mencatatkan sebagai salah satu finalis terbaik dalam pekan puncak apresiasi kreasi dari Kemenparekraf,” tambah Aditya.
Kini, jelasnya, produknya telah dikenal masyarakat lebih luas. Sehingga produksi serta penjualan pun telah meningkat lebih dari 75 persen dibandingkan sebelum masa pandemi dua tahun lalu.
Bahkan produk-produknya juga telah dipercaya untuk mengisi etalase-etalase penjual kerajinan kreatif di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar.
Di luar itu, produk- produk jenis tas kayu kreasinya juga semakin laku melalui media sosial (Instagram), dengan akun @magani.craft. “Untuk produk-produk Magani Craft dapat diperoleh dengan kisaran harga mulai Rp Rp 800 ribu sampai Rp 1,3 juta,” tambahnya.