Senin 21 Mar 2022 08:05 WIB

Kegiatan GASS Kurangi Risiko Bencana di Kota Malang

Elemen masyarakat bergotong royong mengangkat sedimen di saluran sungai.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama elemen masyarakat menggelar kerja bakti dalam rangka Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS). Kegiatan ini diadakan di sejumlah titik Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru dan Kelurahan Purwodadi, Blimbing, Ahad (20/3/2022).
Foto: Humas Pemkot Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama elemen masyarakat menggelar kerja bakti dalam rangka Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS). Kegiatan ini diadakan di sejumlah titik Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru dan Kelurahan Purwodadi, Blimbing, Ahad (20/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama elemen masyarakat bahu membahu menggelar kerja bakti dalam rangka Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS). Kegiatan ini diadakan di sejumlah titik Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru, dan Kelurahan Purwodadi, Blimbing.

Camat Lowokwaru, Joao Carvalho mengatakan, kegiatan GASS ini menjadi pembelajaran sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sebab itu, dia berpesan agar masyarakat membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.

Menurut Joao, kegiatan GASS di Kelurahan Tlogomas semula akan dilaksanakan pada 20 Februari lalu. Namun karena adanya kasus Omicron, pihaknya terpaksa menunda hingga dilaksanakan pada kali ini.

Kegiatan GASS merupakan bagian dari kebijakan pemerintah kota dan sesuai dengan amanat wali kota Malang terutama di bidang lingkungan hidup. "Tugas lurah dan camat mencakup urusan lingkungan hidup termasuk kegiatan GASS,” ungkapnya.

Menurut dia, setiap bulan masing-masing kecamatan melakukan kegiatan GASS. Ini berarti setiap kelurahan juga turut melaksanakan kegiatan tersebut dengan berkolaborasi dengan semua elemen termasuk masyarakat.

Dari sini, dia pun mengajak masyarakat untuk menjaga dan mencintai lingkungan. Saat kecamatan mempunyai jadwal kegiatan GASS, maka pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP), dan komponen masyarakat. "Karena sedimen itu dibagi-bagi, kalau sampah bagian yang ngangkut itu DLH sementara sedimennya adalah DPUPRPKP,” ujarnya.

GASS di Kelurahan Tlogomas kali ini difokuskan pada RW 07 dengan empat (4) RT yaitu RT 1, 2, 4, dan 6. Kurang lebih 100 orang yang merupakan gabungan dari personil DLH, DPUPRPKP, Linmas, Satgas Banjir Kecamatan, dengan seluruh elemen masyarakat bergotong royong mengangkat sedimen di saluran sungai.

Mereka juga mengangkut sedimen dan sampah di saluran air. Langkah antisipatif pengurangan risiko banjir ditengah fenomena cuaca ekstrim beberapa waktu terakhir ini juga digelar warga RW 3 kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.  

Kegiatan ini dilaksanakan bersama personil dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP). Warga setempat juga tampak guyub menggelar kerja bakti membersihkan saluran dan lingkungan.

Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLH, Sunarka mengatakan, pihaknya menggelar GASS ini secara rutin dan selalu membantu warga yang membutuhkan bantuan. Untuk kawasan kelurahan Purwodadi, kata dia, rawan terjadi luapan air sungai saat hujan deras.

Menurut Sunarka, luapan air ini acap menggenangi permukiman warga. Kondisi ini juga dipicu oleh kurang lancarnya aliran air sehingga meluber ke permukiman warga. "Maka dari itu, kita melakukan pengerukan dan pembersihan sungai," jelasnya.

Kendati GASS dilakukan secara rutin, Sunarka tetap mengimbau warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian juga diminta tidak membuang sampah di aliran sungai atau drainase. Hal serupa juga berlaku di saluran air di depan rumah maupun yang dari rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement