REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dua unit kapal perang berjenis kapal patroli cepat 60 meter (PC-60M) resmi memperkuat armada tempur TNI AL. Kapal perang karya anak bangsa ini telah diberi nama yakni KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.
Peresmian beroperasinya kedua kapal perang itu di jajaran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL ini berlangsung di Galangan PT Caputra Mitra Sejati, Pulau Ampel Serang, Banten, Senin (21/3/2022) oleh Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
Pada kesempatan itu, Kasal menegaskan hadirnya kapal produksi anak bangsa ini sebagai bukti kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Ia juga mengatakan pembangunan kapal patroli tersebut tidak terpisahkan dari pembangunan kekuatan TNI AL, sesuai dengan perencanaan strategis yang bertujuan mendukung pemenuhan tugas TNI AL.
"Realisasi pembangunan kemampuan dari pemenuhan kapal patroli ini juga harus ditunjang dengan peningkatan kemampuan dan profesionalisme prajurit, sebagai perwujudan dari TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh," kata Yudo.
Dari spesifikasinya, kapal patroli cepat tersebut memiliki panjang 60 meter, lebar 8,50 meter, dan bobot 440-520 ton. Kapal memiliki kemampuan melaju berkecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot.
Kedua KRI tersebut juga memiliki ketahanan berlayar selama enam hari dan mampu mengangkut 46 personel ditambah sembilan personel cadangan. Adapun untuk persenjataan yang diusung, kapal perang itu dilengkapi dengan meriam utama (single barrel) 40 mm yang berkemampuan tracking system dengan dilengkapi laser Range Finder.
Terdapat pula IR Camera dan Day Camera, sehingga mampu ditembakkan dari Fire Control System. Sedangkan persenjataan lainnya adalah dua unit meriam 12,7 mm.
Nantinya, KRI Dorang-874 akan memperkuat jajaran unsur patroli di bawah Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal ) lX Ambon. Sedangkan KRI Bawal-875 akan mengemban tugas jajaran unsur patroli di bawah Lantamal XlV Sorong.
Peluncuran kapal perang tersebut ditandai dengan prosesi pemecahan kendi oleh Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono, selaku Ibu Kandung Kapal, pemotongan tali tambat, dan penyerahan miniatur kapal.
Usai peresmian KRI tersebut, Yudo Margono dan rombongan melihat kondisi kapal, mulai dari geladak hingga anjungan kapal.