Rabu 23 Mar 2022 08:56 WIB

Wagub Jateng : 'Jangan Lengah dengan Masa Pancaroba'

Peralihan musim kerap ditandai dengan kondisi cuaca cukup ekstrim.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menandai dimulainya pembangunan Gedung Pusat Kegiatan (Koordinasi) Qiraati Indonesia di  Kabupaten Semarang, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.
Foto: dok. Istimewa
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menandai dimulainya pembangunan Gedung Pusat Kegiatan (Koordinasi) Qiraati Indonesia di  Kabupaten Semarang, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Memasuki pancaroba peralihan musim hujan menuju musim kemarau, seluruh satakeholder penanganan kebencanaan di Jawa Tengah diminta harus tetap waspada dan selalu siaga.

Pasalnya masa peralihan musim kerap ditandai dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrim, sehingga wilayah-wilayah dengan kerawanan bencana di Jateng harus tetap melakukan berbagai antisipasi.

Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen mengingatkan, semua wilayah di Jateng merupakan wilayah yang memiliki kerawanan bencana alam. Karena itu, kesiapsiagaan harus terus dilakukan.

"Kalau membaca peta bencana di Jateng, tidak ada daerah yang tidak memiliki kerawanan, semuanya rawan terhadap bencana alam, sesuai dengan karakteristik wilayah," ungkapnya di Semarang, Rabu (23/3/2022).

Maka, lanjut wagub, semua komponen penanganan kebencanaan seperti kader maupun relawan, baik  PMI maupun dari BPBD itu harus selalu siap siaga untuk menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Termasuk para relawan kebencanaan berbasis masyarakat juga harus siap siaga menjaga wilayahnya masing-masing sebagai bentuk kesiapan sekaligus sebagai antisipasi.

Yang utama apabila bencana alam terjadi, penanganannya harus dilakukan dengan terkoordinasi dan koordinasi ini penting agar komandonya jelas dan tidak ada kesalahan dalam menangani bencana.

"Kalau ada bencana jangan berjalan sendiri-sendiri, harus berkoordinasi terus dengan pemangku kebijakan kebencanaan seperti BPBD masing-masing," tegas Taj Yasin.

Wagub juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota yang mampu mengoordinasikan penanganan bencana dengan baik, bersama seluruh elemen yang terlibat.

Seperti halnya saat terjadi bencana di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, kepala daerah, seluruh relawan langsung hadir untuk memberikan bantuan dan dukungan penanganan dalam satu koordinasi.

"Hal ini menunjukkan penanganan kebencanaan di Jateng masih menjadi rujukan atau percontohan, dalam penanganan kebencanaan selama ini," tegas wagub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement