REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, mendorong wisudawan untuk terus menjaga semangat belajar. Gelar sarjana yang diperoleh membuktikan perjuangan selama berkuliah, keringat orang tua, bantuan keluarga, serta guru yang sabar.
"Begitupun dengan dosen yang rajin membimbing serta sabar dan setia menemani," katanya. Desra juga memberi lima strategi yang bisa dilakukan lulusan untuk menjadi pemecah masalah andal untuk beragam masalah. Pertama, mengetahui diri sendiri.
Dengan kata lain, memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing agar dapat mengoptimalkan potensi diri. Kedua, yakni mengetahui apa yang diinginkan. Hal ini penting karena seringkali aspek tersebut masih kurang tajam. Sebab itu, anak muda harus memiliki tujuan jelas agar mampu berbagi manfaat ke sesama.
Kemudian juga mengetahui posisi diri sendiri dengan baik. Menurutnya, memiliki ambisi itu bagus tapi lulusan harus memahami posisi yang sedang dijalani. "Jika bensin yang dimiliki sedikit, tidak masalah untuk berhenti sejenak dan berjalan dengan pelan," ujarnya.
Poin keempat dan kelima adalah mengetahui celah dan melakukannya. Para wisudawan bisa melakukan hal-hal konkret dimulai dari hal kecil. Hal ini perlu dilakukan meskipun merintis itu berat daripada melanjutkan.
Menurut Desra, lima hal tersebut bisa digunakan untuk menghadapi era yang bergejolak dan banjir informasi. Kunci lainnya yakni memahami kompleksivitas masalah agar menemukan jalan keluar yang bagus.
Hal yang pasti, generasi masa depan harus menjadi yang paling lantang menyuarakan. Harus bisa berusaha menempatkan Indonesia di posisi yang tepat dalam percaturan global. "Pada 2045 nanti, masa depan ada di tangan Saudara-saudara. Saya yakin kalian adalah generasi masa depan yang ditakdirkan untuk menjadi orang-orang hebat,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menilai, wisuda termasuk salah satu momen penting dalam fase kehidupan. Oleh karena itu, para sarjana diharapkan mampu bermanfaat bagi masyarakat dengan keahlian yang sesuai dengan passion masing-masing.
Menurut Fauzan, ilmu yang telah diperoleh selama empat tahun bisa bermanfaaat bagi masyarakat. Apalagi Kampus Putih merupakan amal usaha Muhammadiyah yang mendorong wisudawan untuk memberikan manfaat keilmuan, sosial, keagamaan dan lainnya.
Ditambah lagiperingkat enam kampus swasta terbaik se-ASEAN yang baru saja diraih. Pada kesempatan yang sama hadir pula Saad Ibrahim selaku ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Ia mengungkapkan, ketenangan jiwa mulai terbangun sejak duduk di bangku perkuliahan. Menurutnya, wisudawan telah memiliki ketenangan jiwa yang meliputi kekokohan, langkah dan kekuatan rohani.
Hal tersebut adalah wasilah yang diberikan oleh para dosen di dalam kelas. “Ketenangan yang sudah saudara miliki saat ini harus disebarkan untuk kedamaian dan kebermanfaatan bagi masyarakat, umat, bangsa dan negara,” kata dia menambahkan.