Kamis 24 Mar 2022 14:13 WIB

Isu Perubahan Iklim Jadi Fokus Pembahasan G20 di Yogyakarta

Kontribusi ekosistem yang unik penting untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Rep: My33/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah delegasi mengikuti pertemuan EDM-CSWG G20 di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Dalam pertemuan ketiga EDM-CSWG G20 Indonesia 2022 tersebut membahas tentang konservasi laut yang fokus pada restorasi ekosistem laut serta ekonomi biru.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah delegasi mengikuti pertemuan EDM-CSWG G20 di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Dalam pertemuan ketiga EDM-CSWG G20 Indonesia 2022 tersebut membahas tentang konservasi laut yang fokus pada restorasi ekosistem laut serta ekonomi biru.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Isu lingkungan, khususnya perubahan iklim menjadi pembahasan dalam pelaksanaan First G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG). Pertemuan G20 EDM CSWG ini mengusung tiga agenda prioritas, yaitu mendukung pemulihan yang lebih berkelanjutan, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup, serta tujuan pengendalian perubahan iklim.

"Acara ini akan menjadi media memperkuat komitmen dan kerja sama negara-negara G20, terutama dalam menerapkan solusi berbasis alam dan ekosistem untuk pengelolaan air, kota sirkular, dan air bersih positif untuk pembangunan air berkelanjutan," ungkap Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Relianto, Rabu (23/3/2022).

Topik diskusi tersebut dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama, membahas mengenai pandangan dunia dan pengalaman dalam isu dan masalah pengelolaan air serta solusinya. Sesi kedua membahas pengalaman nasional dan praktik terbaik dalam menerapkan kebijakan dan meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan air. Sesi ketiga mengidentifikasi kesenjangan dan merumuskan solusi. 

Menurut dia, kontribusi ekosistem yang unik penting untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta ekonomi biru. Peningkatan mobilisasi sumber daya juga penting untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim.

"Ini harus mencakup pengetahuan, pendanaan, ekonomi, keterlibatan masyarakat lokal, dukungan pemerintah dan lembaga nasional, serta regional dan global lainnya. Pendekatan berbasis alam, dipercaya mampu membangun pengelolaan air yang lebih baik," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement