REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Aulia Rachma, terpilih menjadi wisudawan terbaik pada gelaran wisuda periode I 2022. Tak hanya berprestasi di bidang akademik, mahasiswa Fakultas Psikologi yang lulus dalam tiga setengah tahun ini juga aktif di berbagai proyek sosial dan perlombaan esai nasional.
Perempuan disapa Aulia ini menjelaskan, keaktifannya selama masa perkuliahan tidak jauh dari kebiasaannya mengikuti perlombaan sejak Sekolah Dasar (SD). Anak pertama dari dua bersaudara itu mulai mengisi masa perkuliahannya dengan lomba-lomba esai dan memenangkan beberapa kejuaraan.
Aulia sempat meraih juara tiga lomba esai nasional di Universitas Brawijaya. Kemudian juara tiga esai di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UMM. Projek risetnya pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) juga mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Menurut Aulia, proyek PKM yang dikembangkan timnya membahas tentang kesehatan mental para penderita Covid-19. Dia dan tim melihat selain menyerang fisik, virus tersebut juga melemahkan mental para penderitanya.
Oleh karena itu, tim mengadakan terapi perilaku kognitif untuk meningkatkan resiliensi pada pasien Covid-19 dengan menggunakan cyberpsychology. Selain aktif berlomba, Aulia juga aktif mengikuti komunitas di luar kampus bernama Catatan Psikologi.
Komunitas yang berbasis di Malang ini bergerak di bidang kesehatan mental dan pengembangan diri. Kegiatan-kegiatan dari komunitas ini biasanya dilakukan secara daring.
Menurut Aulia, Catatan Psikologi hadir untuk mendekatkan ilmu psikologi kepada masyarakat. Seperti yang diketahui, masih ada masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dengan baik mengenai kesehatan mental. "Padahal, pengobatan kesehatan mental tidak hanya untuk orang gila saja,” kata mahasiswa asal Bondowoso tersebut.
Selain aktif berlomba dan berkomunitas, Aulia juga mengikuti proyek sosial. Dia dan timnya tergabung dalam kegiatan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) dengan membuat program edukasi Deaf Talk bagi masyarakat umum.
Acara ini berlangsung selama dua bulan dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom. “Dengan adanya program pengenalan bahasa isyarat ini, kami bertujuan untuk menghapus jarak komunikasi antara teman-teman disabilitas dan masyarakat umum,” katanya.
Di luar kegiatan-kegiatan tersebut, Aulia juga melakukan program magang di Pusat Layanan Psikologi (PLP) UMM dan sekolah Internasional di Malang. Dengan kegiatan yang banyak tersebut, Aulia memiliki beberapa cara untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik yaitu membuat skala prioritas dan juga to do list harian.
Menurut Aulia, skala prioritas dan to do list itu sangat membantunya untuk konsisten serta mengetahui target harian. Selama melewati hari-hari perkuliahan yang berat, dia memiliki satu moto yang mendorongnya untuk tetap semangat. Moto tersebut, yakni "You're only life once, so live your life to the fullest".