REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Polres Kudus, Jawa Tengah, siap mengamankan pemungutan suara pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di tujuh desa dengan menyiagakan 600 personel.
"Ratusan personel tersebut merupakan gabungan antara Polres Kudus, Kodim 0722/Kudus, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)," kata Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama di Kudus, Jumat (25/3/2022).
Selain itu, kata dia, disiapkan pula satu peleton personel cadangan dari Brimob Pati. Personel cadangan tersebut, kata dia, untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka akan segera diterjunkan untuk pengamanan. Apalagi, dalam pilkades serentak tersebut diikuti 22 calon.
Dari tujuh desa yang hendak menggelar pilkades serentak pada tanggal 30 Maret 2022 tercatat ada dua desa yang rawan konflik, di antaranya dua desa di Kecamatan Mejobo. "Kewaspadaan lainnya adalah soal kemungkinan adanya botoh," ujarnya.
Dalam rangka mencegah munculnya konflik, pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait dengan massa pendukung dari masing-masing calon dengan mengumpulkan calon kepala desa.
Jajaran Polres Kudus juga melakukan sambang ke masing-masing pendukung sekaligus berkoordinasi dengan calon kepala desa. "Calon kepala desa yang nantinya mengikuti pilkades secara serentak, kami minta harus siap kalah dalam kontestasi Pilkades 2022," katanya.
Ia menyebutkan tujuh desa yang melaksanakan pilkades, yakni Desa Undaan Lor (Kecamatan Undaan), Desa Kaliputu dan Langgardalem (Kecamatan Kota), Desa Hadiwarno dan Mejobo (Kecamatan Mejobo), Desa Ternadi (Kecamatan Dawe), dan Desa Loram Kulon (Kecamatan Jati). Sedangkan pemilihan kepala Desa Kirig merupakan Pilkades antarwaktu dengan jumlah calon ada tiga orang.