Sabtu 26 Mar 2022 09:10 WIB

Demonstrasi di Titik Nol Yogyakarta, Massa FUI Layangkan Tiga Tuntutan

Kegiatan ini merupakan bentuk keresahan rakyat dengan aturan pemerintah.

Rep: My33/ Red: Fernan Rahadi
Massa aksi Forum Umat Islam (FUI) mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa di Titik Nol Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Massa aksi Forum Umat Islam (FUI) mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa di Titik Nol Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Massa yang tergabung dalam Forum Ukhuwwah Islamiyyah (FUI) DIY menggelar aksi demonstrasi yang bertajuk #RakyatJogjaMenggugat di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Jumat (25/3/2022). Dalam demonstrasi tersebut mereka melayangkan tiga tuntutan. 

Pertama, menolak perpanjangan masa jabatan presiden.  "Pada hari ini, sekali lagi kita menyuarakan bahwa amanat reformasi tetap harus ditepati. Yang namanya jabatan lima tahun semestinya tetap lima tahun dan tidak bisa ditambah lagi. Apabila ditambah lagi berarti sudah dikatakan pengingkaran reformasi, pengkhianatan reformasi." ucap Ustaz Azman Latif dalam orasinya.

Selain itu, di sela orasi, Azman juga menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk keresahan rakyat dengan aturan pemerintah yang sudah tidak terkontrol.

"Melihat kondisi sekarang ini, dari rencana perpanjangan masa jabatan presiden sampai tiga periode hingga penundaan pemilu, kemudian harga bahan pokok yang melambung tinggi hingga menyengsarakan masyarakat dan juga kriminalisasi rakyat yang dilakukan pemerintah. Maka kami menyuarakan untuk menuntut dan menolak," katanya.

Kedua, Presidium FUI DIY, Syukri Fadholi, sangat menyayangkan pemerintah dengan seenaknya mengkriminalisasi rakyat. Padahal masyarakat memiliki hak bersuara untuk memberi pendapat namun dituding mencemarkan nama baik.

"Rakyat berhak untuk mendapat perlindungan ketika menyampaikan pendapat. Tapi kenyataannya tidak sedikit yang akhirnya dikriminalisasi. Artinya akan ada kasus lain yang tentu akan merugikan rakyat, ini harus dibenahi dan kita menolak perpanjangan masa jabatan presiden agar hal ini tidak terulang kembali," ujar dia.

Ketiga, melambungnya harga barang pokok juga diminta untuk segera dikendalikan pemerintah. Hal itu juga tak lain karena tingginya harga minyak goreng saat ini.

"Pemerintah mengaku akan menangkap dalang di balik naiknya harga minyak goreng. Tetapi sampai saat ini tidak terealisai dan hanya mengambang, malah harga kebutuhan barang pokok yang lain juga ikut naik, setelah minyak goreng ini," ungkap Presidium FUI tersebut.

Dalam aksi demo itu, ratusan massa mendatangi lokasi sekitar pukul 13.20 WIB di Titik Nol Kilometer. Mereka membentangkan spandu dan poster yang bertuliskan menolak perpanjangan masa presiden dan tolak kenaikan harga barang pokok.

Syukri menegaskan, aksi tuntutan FUI yang bertajuk #RakyatJogjaMenggugat merupakan yang pertama dan tak akan berhenti, pihaknya akan terus menggelar aksi hingga tuntutan tercapai. Selain itu, FUI juga akan terus menolakan perpanjangan masa jabatan  tiga periode itu hingga terealisasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement