REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sleman terus turun. Kasus harian yang mencapai ratusan terakhir terjadi pada 22 Maret 2022, dengan 102 kasus dan 259 kasus sembuh dari total 332 kasus terkonfirmasi positif DIY.
Setelah itu, kasus harian terus mengalami penurunan. Pada 23 Maret 2022, turun menjadi 95 kasus di Sleman dari total 309 penambahan kasus di DIY. Turun lagi pada 25 Maret 2022 menjadi 69 kasus dari total 196 penambahan kasus di DIY.
Kemudian, pada 26 Maret 2022 kasus harian Sleman menjadi 62 kasus dari total 171 penambahan kasus di DIY. Lalu 54 kasus dari total 161 kasus di DIY pada 27 Maret 2022. Serta, turun lagi jadi 42 kasus dari total 119 kasus DIY 28 Maret 2022.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman masih terus meningkatkan capaian vaksinasi, termasuk tahap ketiga (booster). Salah satunya dengan menggelar vaksinasi di semua kalurahan-kalurahan yang dihelat mulai 17-27 Maret 2022.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, vaksinasi yang berlangsung serentak ini salah satu usaha dalam rangka mendukung percepatan vaksinasi. Khususnya, di Kabupaten Sleman yang selama beberapa waktu terakhir capaiannya cukup rendah.
"Diselenggarakan di seluruh kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman dan diselenggarakan mulai 17-27 Maret 2022," kata Kustini.
Saat ini, capaian vaksinasi booster di Kabupaten Sleman sendiri terbilang masih rendah. Gairah masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi tahap ketiga kali ini dirasa tidak sebesar ketika varian Delta merebak atau tahap satu dan tahap dua.
Belum lagi, tahun lalu aplikasi Peduli Lindungi sudah mulai diterapkan, sehingga masyarakat mau tidak mau wajib melengkapi vaksinasi agar bisa mengakses tempat-tempat publik. Saat ini, sebagian besar warga sudah mendapatkan vaksin primer.
Kustini menargetkan, masing-masing kalurahan mampu melakukan vaksinasi booster kepada 1.000 orang. Kustini optimistis, target program percepatan vaksinasi tersebut akan tercapai setiap kalurahan-kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman.
"Target kami 1.000 ternyata yang mendaftar lebih dari target," ujar Kustini.