Jumat 01 Apr 2022 15:50 WIB

Sri Lanka Cabut Jam Malam Usai Protes Massa

Aksi protes massa mengalami ricuh dan polisi menangkap puluhan orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Fernan Rahadi
Tentara Sri Lanka mengamankan lingkungan kediaman pribadi presiden Sri Lanka selama protes di pinggiran Kolombo, Sri Lanka, Jumat, 1 April 2022. Sri Lanka mematikan lampu jalan untuk menghemat listrik pada Kamis (31/3/2022).
Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
Tentara Sri Lanka mengamankan lingkungan kediaman pribadi presiden Sri Lanka selama protes di pinggiran Kolombo, Sri Lanka, Jumat, 1 April 2022. Sri Lanka mematikan lampu jalan untuk menghemat listrik pada Kamis (31/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO - Pihak berwenang di ibu kota Sri Lanka mencabut jam malam pada Jumat (1/4/2022). Keputusan ini menyusul bentrokan protes massa sehari sebelumnya.

Aksi protes massa mengalami ricuh dan polisi menangkap puluhan orang. Beberapa polisi juga dilaporkan terluka saat mengamankan pendemo di dekat rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa atas penanganannya terhadap krisis ekonomi.

Saksi mata mengatakan, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di dekat kediaman Rajapaksa Kolombo pada Kamis malam sebelum polisi membubarkan mereka dengan gas air mata dan meriam air.

"Kami telah menangkap 54 orang atas kerusuhan tadi malam. Beberapa kendaraan milik tentara dan polisi dibakar oleh para pengunjuk rasa, termasuk dua bus, satu jip polisi dan beberapa sepeda motor," kata juru bicara polisi, Inspektur Senior Nihal Thalduw.

Negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang itu berada di tengah krisis ekonomi terburuk dalam beberapa tahun dengan pemadaman bergilir hingga 13 jam sehari karena pemerintah tidak memiliki cukup devisa untuk membayar impor bahan bakar. Thalduw mengatakan, lima polisi terluka dan berada di rumah sakit, tidak ada laporan cedera di antara para pengunjuk rasa.

"Masalah utama yang dihadapi Sri Lanka adalah kekurangan valas dan protes seperti ini akan merugikan pariwisata dan memiliki konsekuensi ekonomi," kata menteri pariwisata Sri Lanka Prasanna Ranatunge dalam konferensi pers, Jumat.

"Sikap kami adalah bahwa orang memiliki hak untuk protes tetapi harus konstruktif. Yang terjadi kemarin adalah sebaliknya."

Jalan-jalan di ibu kota sepi pada Jumat pagi. Polisi menyisir puing-puing dua bus yang terbakar di dekat rumah Rajapaksa. Perdagangan di pasar saham negara itu dihentikan untuk hari ketiga berturut-turut setelah indeks utama blue-chip turun 10 persen dari penutupan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement