Jumat 01 Apr 2022 22:55 WIB

Pemkab Batang-PTPN IX Kerja Sama Perluasan Areal Tanam Tebu

Dengan harapan memberikan manfaat dan kesejahteraan para bagi petani tebu.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani (kedua kiri) didampingi Bupati Batang Wihaji (kedua kanan) bersiap menanam tebu saat Penanaman Tebu Perdana di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2022). PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menargetkan produksi gula pada 2022 sebesar 1,1 juta ton dan pada 2025 sebesar 1,8 juta ton gula dengan kebutuhan gula nasional sebesar 3,5 ton dimana 60 persen kebutuhan gula nasional akan diproduksi oleh PTPN.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani (kedua kiri) didampingi Bupati Batang Wihaji (kedua kanan) bersiap menanam tebu saat Penanaman Tebu Perdana di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2022). PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menargetkan produksi gula pada 2022 sebesar 1,1 juta ton dan pada 2025 sebesar 1,8 juta ton gula dengan kebutuhan gula nasional sebesar 3,5 ton dimana 60 persen kebutuhan gula nasional akan diproduksi oleh PTPN.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN ) IX sebagai anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan dan Pemerintah Kabupaten Batang menjalin kerja sama perluasan areal tebu di Batang untuk mendukung program swasembada gula konsumsi pada 2023.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding Perkebunan M Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN sebagai perpanjangan tangan pemerintah berusaha mewujudkan swasembada gula konsumsi sehingga program transformasi gula diwujudkan sebagai langkah strategis PTPN dalam mencapai target tersebut.

Baca Juga

Sebagai salah satu upaya penguatan industri gula, lanjut dia, pihaknya bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk perluasan areal tebu demi swasembada gula konsumsi nasional, serta perbaikan di sisi "on farm" dan "off farm", kelancaran kredit perbankan hingga transparansi dan komunikasi yang baik kepada petani tebu.

"Harapannya produktivitas gula kristal mencapai 7,5-8 ton per hektare dari rata rata saat ini sebesar 5 ton per hektare sehingga petani merasakan manfaat dan kesejahteraan," ujarnya, Jumat (1/4/2022).

Penanaman tebu perdana dilaksanakan di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, pada areal seluas 22,6 hektare.

Kegiatan dihadiri oleh para pemangku kepentingan antara lain, Bupati Batang Wihaji, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Jajaran Direksi Holding Perkebunan, Direktur PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara, PT Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang Cikampek, Ketua DPP APTRI, serta Ketua DPD APTRI Provinsi Jateng.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menyambut baik program kerja sama perluasan lahan tebu dengan harapan memberikan manfaat dan kesejahteraan para bagi petani tebu, khususnya di wilayah Batang.

"Kabupaten Batang dengan segala potensinya dipersiapkan sebagai 'pilot project' pengembangan areal tebu, dan data yang telah dihimpun menunjukkan potensi areal lahan bengkok mencapai 2.362,686 hektare dan areal pertanian yang berupa sawah dan tegalan seluas 62.334 hektare," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement