Sabtu 02 Apr 2022 12:44 WIB

UGM Luncurkan Bus Listrik Ramah Lingkungan

Bus ini bisa mengenalkan mahasiswa tentang pentingnya penggunaan energi terbarukan.

Rep: My33/ Red: Fernan Rahadi
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono (tengah) pada acara peluncuran dua bus listrik sebagai transportasi ramah lingkungan di Balairung UGM, Yogyakarta, Jumat (1/4/2022).
Foto: Kurnia Aditama
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono (tengah) pada acara peluncuran dua bus listrik sebagai transportasi ramah lingkungan di Balairung UGM, Yogyakarta, Jumat (1/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi meluncurkan dua bus listrik sebagai transportasi ramah lingkungan. Bus listrik ini diberi nama Trans Gadjah Mada dan akan beroperasi di dua jalur yakni kawasan timur dan barat kampus UGM. Pengadaan bus listrik tersebut sesuai dengan program yang digencarkan oleh UGM untuk menyediakan transportasi yang ramah lingkungan.

“Transportasi ramah lingkungan sangat penting karena adanya persoalan perubahan iklim karena penggunaan energi fosil kita di bumi ini sangat berlebihan. Sementara daya dukung dari hutan kita untuk menyerap karbon dioksida semakin berkurang,” ujar Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, dalam sambutannya, Jumat (1/4/2022).

Selain itu, Panut menambahkan, untuk selalu memperhatikan isu perubahan iklim. Dengan adanya bus listrik di internal kampus ini bisa mengenalkan kepada mahasiswa tentang pentingnya penggunaan energi terbarukan dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar kendaraan dari energi fosil.

“Untuk menyediakan kelancaran transportasi internal UGM, kita luncurkan bus listrik. Memang kecenderungan kita saat ini menggunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan serta tidak mengeluarkan emisi karbon. Apabila kita menggunakan transportasi non listrik, akan mengotori udara lingkungan kampus,” katanya.

Panut menjelaskan bahwa kedua bus tersebut merupakan sumbangan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang didukung juga oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan pengusaha Dato Sri Tahir.

Direktur Aset Universitas Gadjah Mada, Djoko Sulistyo menyebutkan kebijakan pengadaan bus kampus sejalan dengan komitmen UGM untuk menciptakan lingkungan kampus yang mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan. Selain itu, moda transportasi ramah lingkunagn akan terus dikembangkan untuk fasilitas pedestrian dan fasilitas bagi warga yang berkebutuhan khusus.

“Kita akan terus mengembangkan moda transportasi ramah lingkungan. Bagi pejalan kaki difasilitasi pedestrian dengan kanopi. Termasuk jalur bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus. Jalur sepeda juga selalu disiapkan. Ke depan sepeda kampus akan diremajakan yang akan dilengkapi smart lock dan aplikasi,” tuturnya.

Kedua bus ini nantinya akan mengelilingi area kampus yang didukung oleh 35 halte dan terintegrasi dengan jalur pedestrian, stasiun sepeda, kantong parkir dan beberapa halte Trans Jogja. Jam operasional bus ini dibuka tiap hari kerja mulai hari Senin hingga Kamis pada pukul 06.30 hingga 16.16 WIB. Untuk hari Jumat, bus ini tidak akan beroperasi pada putaran ke 6 dan 7. Setiap halte dilewati 50 hingga 60 menit sekali. Nantinya, jika ada penambahan bus, waktu tunggu hanya memerlukan 30 menit saja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement