Senin 04 Apr 2022 08:43 WIB

Aussie Banget Corner UMM Terima Kunjungan Konjen Australia

Akan ada banyak kolaborasi yang mungkin bisa dilakukan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Fiona Hoggart berkunjung ke Aussie Banget Corner (ABC), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: dok. Humas UMM
Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Fiona Hoggart berkunjung ke Aussie Banget Corner (ABC), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendorong sivitas akademikanya untuk turut merasakan atmosfer internasional di kampus. Salah satunya melalui kehadiran pojok-pojok internasional sepert Aussie Banget Corner (ABC), American Corner, hingga China Corner.

Beberapa waktu lalu, UMM menerima kedatangan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Fiona Hoggart. Yang bersangkutan juga sempat mengunjungi ABC yang sudah ada di UMM sejak lama sebagai salah satu tempat untuk mengenal Australia.

Fiona mengaku merasa senang bisa berkunjung dan bercengkerama dengan sivitas UMM. ABC menjadi salah satu tempat strategis yang bisa dikunjungi oleh mahasiswa untuk lebih mengetahui negara Australia.

Ia juga menilai akan ada banyak kolaborasi yang mungkin bisa dilakukan, baik dengan Kampus Putih maupun dengan pihak Indonesia lainnya. “Di samping itu saya juga berharap dapat menjalin kerja sama mendalam dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, khususnya Jawa Timur,” ujarnya di Rayz Hotel UMM.

Fiona juga siap bekerja sama secara nyata dan mencarikan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) internasional untuk pengembangan Center of Excellence UMM. Salah satu yang sedang berjalan yakni penelitian pengembangan pakan sapi perah di daerah Ngantang.

Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan mengatakan, kunjungan tersebut merupakan hal yang strategis. Ia berharap, akan ada sederet aktivitas yang bisa ditindaklanjuti dengan agenda nyata dan terukur. Apalagi melihat potensi perguruan tinggi di kedua negara yang tidak perlu lagi diragukan.

Fauzan yakin, akan ada banyak hal yang bisa dilakukan bersama-sama. Kerja sama yang terjalin akan mendorong capaian kemajuan dan target perguruan tinggi di masing-masing negara. Begitu pun dengan meningkatnya kecepatan akan terwujudnya internasionalisasi di tiap universitas.

Sebelumnya, UMM juga telah bekerja sama dengan Konjen Australia dalam penelitian pengembangan pabrik pakan sapi. Sekretaris Internastional Relation Office (IRO) UMM, Listiari mengungkapkan, terdapat salah satu perusahaan Australia yang berencana membuka pabrik pakan ternak di Jatim.

Kemudian, UMM menjadi tempat kunjungan untuk berdiskusi dan meneliti. “Apalagi mereka menilai bahwa tetes tebu Indonesia yang menjadi salah satu bahan baku adalah salah satu yang terbaik,” kata dia.

Listiari menilai  hal ini bisa menjadi peluang mahasiswa untuk magang. Terutama dalam rangka menjalankan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digalakkan oleh pemerintah. Dengan begitu, kesempatan semakin banyak dan para mahasiswa bisa merasakan sensasi bekerja di perusahaan asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement