Kamis 07 Apr 2022 11:31 WIB

Cara Pemilik Warung Pecel Berbagi di Bulan Ramadhan

Wiwik mengaku hanya ingin mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan Allah SWT.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Cara Pemilik Warung Pecel Berbagi di Bulan Ramadhan (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Cara Pemilik Warung Pecel Berbagi di Bulan Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: S Bowo Pribadi/Jurnalis Republika

Setiap menjelang azan maghrib, di bulan suci Ramadhan ini, Warung Pecel Mapagan yang berlokasi di Jalan Patimura Raya Nomor 18, Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang jamak menjadi tujuan warga dari berbagai kalangan.

Baca Juga

Warung makan dengan hidangan spesial pecel dan beragam menu masakan khas Jawa ini jamak didatangi oleh warga yang akan berbuka puasa. Mulai dari pelajar, mahasiswa, driver ojek online (ojol) hingga para pengguna jalan yang kebetulan tengah melintas.

Rupanya --selain beragam hidangan yang menggugah selera-- selama bulan suci Ramadhan ini, siapa pun bisa berbuka puasa secara cuma- cuma. Karena sang pemilik memang menggratiskan kepada siapa pun pengunjungnya.

“Ini merupakan cara kami berbagi, di bulan Ramadhan ini,” ungkap Wiwik, pemilik Warung Pecel Mapagan, saat dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022).

Menurutnya, ini merupakan Ramadhan yang ke-empat bisa menggratiskan semua hidangan untuk berbuka puasa. Siapa pun pengunjung yang datang bebas memilih dan menikmati aneka ragam masakan, lauk pauk dan pelengkapnya secara prasmanan.

Tak hanya itu, untuk berbuka puasa gratis ini --setiap hari—Wiwik juga menyiapkan beberapa jenis minuman seperti teh manis hangat/dingin, es campur serta buah- buahan segar seperti semangka dan melon. “Semua boleh dinikmati sesuai porsi yang diinginkan gratis,” jelasnya.

Menurut Wiwik, setiap hari warungnya buka mulai pukul 06.30 sampai dengan pukul 20.00 WIB. Khusus di bulan Ramadhan ini, layanan kepada pembeli tetap diberikan hingga pukul 17.00 WIB.

Selebihnya aneka masakan dan hidangan yang ada di warungnya digratiskan untuk masyarakat umum yang akan berbuka puasa di tempat. Kecuali dibungkus, ia hanya mengenakan harga separuhnya.

Untuk menunya beragam sayur seperti sup, sayur bayam, gulai, pecel, cumi, sambal goreng, mie, kering tempe dan masih banyak lagi. Sedangkan aneka lauk antara lain seperti belut, balado ikan, kering tempe, mie, ayam goreng, lele goreng, ikan nila, bandeng dan lainnya.

“Sehingga setiap hari di bulan Ramadhan ini, mulai pukul 17.00 WIB, saya dan beberapa pelayan sudah menyiapkan minuman di meja yang khusus tempat berbagai minuman dan buah segar,” lanjutnya.

Disinggung motivasinya menggratiskan semua hidangan untuk berbuka puasa, Wiwik mengaku hanya ingin mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan Allah SWT dengan berbagi kebaikan di bulan yang penuh berkah.  

Menurutnya --selama satu tahun-- sudah ada 11 bulan rejeki dan nikmat yang sudah diberikan kepadanya dalam berusaha. Maka yang satu bulan (di bulan Ramadhan) digunakannya untuk berbagai dan berbuat kebaikan kepada sesama.

Harapannya, tentu Allah juga akan melimpahkan memberkahi usahanya, dilancarkan dan dimudahkan segala urusan. “Alhamdulillah, suami dan keluarga juga sangat mendukung apa yang saya lakukan ini,” jelasnya.

Reza (25), warga Tanah Mas yang ditemui usai berbuka puasa di Warung Pecel Mapagan mengaku, sama sekali tidak tahu jika apa yang sudah dinikmatinya saat berbuka puasa digratiskan.

Kebetulan saat melintas di sekitar perum Mapagan, Ungaran sudah hampir tiba saatnya berbuka puasa. Yang ada dalam benaknya --ketika ada satu warung yang ramai pengunjung-- kalau tidak murah pasti enak.

Ternyata --saat akan membayar-- semuanya digratiskan. “Bahkan pemilik warung juga masih menawarkan untuk mampir kembali, jika mau berbuka puasa,” tambahnya.  

Menurutnya, ada banyak cara untuk berbuat kebaikan di bulan suci Ramadhan, salah satunya seperti yang dilakukan pemilik Warung Pecel Mapagan tersebut. “Semoga menjadi ladang amal bagi pemilik warung dan keluarganya,” kata Reza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement