REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter spesialis penyakit dalam Universitas Airlangga (Unair) Hermina Novida mengingatkan, para penderita diabetes harus memperhatikan indeks glemik makanan ataupun minuman yang dikonsumsi saat berpuasa. Indeks glikemik merupakan derajat kecepatan suatu makanan menjadi gula.
Indeks glikemik, kata Hermina, perlu diperhatikan penderita diabetes karena berkaitan dengan kadar gula di dalam tubuh. Hermina menjelaskan, kadar konsumsi gula untuk pasien diabetes dibatasi sekitar 25 gram per hari. Sedangkan pasien non diabetes boleh sampai 50 gram per hari.
“Jadi kalau 25 gram sehari kalau sudah terpakai jatah untuk buah atau snack, mungkin sebaiknya minumannya air putih atau minuman yang tidak menggunakan gula atau fruktosa,” kata Hermina, Rabu (13/4).
Hermina menjelaskan, minuman yang mengandung indeks glikemik tinggi adalah minuman yang banyak mengandung gula seperti kolak, es campur, es cendol, dan es sirup. Ia pun mengingatkan agar tidak berlebihan mengkonsumsi jenis minuman tersebut.
Ia pun mencontohkan makanan yang memiliki indeks glikemik yang rendah seperti nasi merah, beras jagung, dan sereal. Penderita diabetes disarankannya memperbanyak porsi karbohidrat yang indeks glikemiknya rendah. Termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran.
“Jadi kalau masih (nasi) putih itu masih tinggi indeks glikemiknya, tapi berbeda kalau misalnya nasi merah, beras jagung, sereal. Jadi diperbanyak porsi karbohidrat yang indeks glikemiknya rendah termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran,” ujarnya.
Penderita diabetes juga disarankannya mengkonsumsi sumber protein dari kacang-kacangan, kedelai, ikan dan unggas yang segar, serta membatasi konsumsi daging merah dan makanan olahan siap saji. Selain itu cara memasak juga sangat penting untuk diperhatikan. Cara memasak dengan mengukus dan merebus, lebih baik daripada digoreng.
“Kalau lauknya ikan enak langsung bisa dikukus dan bisa dimakan. Hindari konsumsi berlebihan ikan yang diawetkan atau diasinkan,” ujarnya.