Sabtu 16 Apr 2022 05:41 WIB

Bulan Ramadhan, Umat Didorong Tingkatkan Persaudaraan

Umat Islam diharapkan mampu meneladani kepemimpinan nabi Muhammad SAW di Madinah.

Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Ramadhan tahun ini, umat Islam didorong untuk meningkatkan persaudaraan dengan umat agama lain. Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti), KH Anwar Sanusi mengatakan momen indah yang penuh sukacita ini mestinya jadi kesempatan bagi umat untuk mempererat ukhuwah tali persaudaraan.

"Bahwa momen ini adalah memang bulan kasih sayang. Dan kita pererat ukhuwah tali persaudaraan, baik ukhuwah Islamiyah terhadap sesama Islam , lalu ukhuwah Wathoniyah  dengan sesama manusia dalam suatu negara dan ukhuwah Insaniyah sebagai bentuk untuk perdamaian dunia," ujar Anwar di Jakarta, Kamis (15/4/2022).

Ia melanjutkan, sebagai masyarakat yang hidup di tengah keberagaman suku dan agama, hendaknya umat mampu meneladani kehidupan di Madinah semasa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di mana umat yang berbeda agama juga dapat hidup dan beribadah dengan damai.

"Ketika Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin di Madinah, di sana paling tidak ada empat kaum yakni kaum Yahudi, kaum Nasrani, kaum  Majusi yang menyembah berhala, dan kaum Muslim. Pada saat itu mereka juga bisa hidup dengan damai, padahal mayoritas Islam," katanya.

Anwar yang juga menjabat Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini juga menilai, hari Jumat sejatinya menjadi hari yang istimewa bagi umat Muslim tatkala hari Jumat ini menjadi sayyidul ayyam atau hari yang memiliki keitimewaan dibanding hari lain terlebih di bulan suci Ramadhan.

"Jadi hari Jumat itu memang selain selain umat Kristiani menyebut hari Jumat Agung, kita sebagai umat Islam menyebutnya juga sebagai sayyidul ayyam  atau ibunya dari semua hari yang ada. Sehingga pada dasarnya kedua umat beragama sama-sama memaknai hari Jumat ini sebagai hari besar," kata pria kelahiran Indramayu ini.

Pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 1997-2014) dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) ini memandang, di hari Jumat yang istimewa ini  hendaknya umat dapat mengedepankan kasih sayang, toleransi serta mengesampingkan arogansi beragama demi menjalin ukhuwah persaudaraan.

"Karena tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan bermusuhan apalagi arogansi. Jadi kembali lagi pada Jumat Agung mudah-mudahan dengan momentum Jumat Agung ini kembali kita ke agama masing-masing, kembali kepada khittahnya lagi, bahwa pada dasarnya agama apapun itu mengajarkan kasih sayang dan menjauhi permusuhan," tuturnya.

Maka dari itu, pria yang juga pendiri Badan Kontak Muballigh Indonesia (Baqomubin) ini memandang perlu ada peran pemerintah dan tokoh untuk terus bersama-sama menjaga persatuan dan kerukunan umat, agar hal-hal yang menodai perdamaian dan ukhuwah umat tidak terjadi kembali di kemudian hari dengan mendorong narasi kasih sayang kepada umat.

Terakhir, dalam kesempatannya Anwar berpesan kepada khususnya umat Muslim agar di bulan yang suci dan penuh sukacita ini, umat dapat terus meningkatkan amal perbuatan, serta semakin menyadari bahwasanya islam sebagai rahmatan lil alamin senantiasa mengajarkan umatnya untuk bertoleransi dan mencintai kasih sayang.

"Jadi Insya Allah dengan momen bulan suci Ramadan ini, kita bisa meningkatkan amal baik perbuatan atau  perilaku. Nanti kalau sudah ditingkatkan ba'da Idul Fitri tentunya harus lebih baik lagi. Ini juga momen memaksimalkan rasa cinta dan toleransi bahwa ajaran islam itu adalah ajaran yang memang benar-benar toleransi dan ajaran yang mencintai kasih sayang," kata Anwar Sanusi mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement