Ahad 17 Apr 2022 10:09 WIB

Ratusan Mahasiswa Vaksinasi Booster Malam Hari

Vaksinasi booster ini untuk memudahkan mahasiswa yang akan mudik.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan vaksinasi booster yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Geologi (Ikageo) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY).
Foto: Dokumen
Kegiatan vaksinasi booster yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Geologi (Ikageo) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ikatan Keluarga Alumni Geologi (Ikageo) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menggelar vaksinasi tahap ketiga (booster). Digelar bersama Badan Intelijen Nasional Daerah (Binda) DIY di Sahid Raya Hotel & Convention.

Rektor ITNY, Dr Ircham mengatakan, vaksinasi booster ini diselenggarakan untuk memudahkan mahasiswa yang akan mudik. Apalagi, vaksinasi booster (selain hasil tes antigen atau PCR) menjadi salah satu syarat untuk kembali melakukan mudik.

Belum lagi, lanjut Ircham, tidak sedikit mahasiswa yang memang berasal dari luar Yogyakarta. Karenanya, mumpung masih ada waktu sekitar dua pekan untuk persiapan masa libur Lebaran, mahasiswa bisa memanfaatkan kegiatan ini mendapatkan vaksin.

Ia mengungkapkan, pemilihan agenda vaksinasi memang sengaja dipilih pada malam hari untuk pelaksanaan. Sebab, masih dalam bulan suci Ramadhan, sehingga tidak sedikit mahasiswa yang pada siang hari masih harus menjalankan ibadah puasa.

"Memang sengaja dilakukan pada malam hari karena seharian sudah puasa, mungkin ada yang takut batal atau mungkin kondisinya tidak fit, sehingga sore-malam," kata Ircham.

Koordinator Vaksinasi Binda DIY, Adi Riyanto menuturkan, capaian vaksinasi booster di DIY sampai saat ini sudah mencapai 26 persen. Karenanya, kegiatan ini turut membantu meningkatkan capaian vaksinasi yang ada di DIY.

Adi menerangkan, mereka menyiapkan sekitar 300 dosis untuk vaksinasi booster. Ia bersyukur, kesiapan panitia disambut antusiasme mahasiswa cukup tinggi karena memang dibutuhkan sebagai salah satu syarat mudik Lebaran nanti.

Ia menekankan, mereka yang mendapatkan vaksinasi harus berjarak tiga bulan dari vaksin tahap kedua dan berusia minimal 18 tahun. Untuk memudahkan pendataan selama proses, mahasiswa cukup datang dengan membawa KTP dan Kartu Vaksin.

Adi melihat, pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan pada malam hari menambah antusias mahasiswa untuk mendatangi lokasi vaksinasi. Ia menambahkan, ini menjadi yang pertama dan rencananya dilakukan lagi pada waktu mendatang.

"Sasaran mahasiswa, masyarakat sekitar, dan semua yang berkepentingan untuk mudik ," ujar Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement