REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan kelas II Malang. Tim UMM melangsungkan kegiatan ngabuburit, tausiyah dan berbuka bersama lebih dari 500 warga binaan pemasyarakatan (WBP) lalu memberikan pemeriksaan kesehatan dan donasi berupa pakaian kewanitaan, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, UMM telah melakukan berbagai kegiatan bermanfaat di Lapas bersama para warga binaan. Hal ini dimulai dari membagikan hewan kurban saat Idul Adha tahun lalu, pembuatan karya musik dan video klip, donasi buku hingga aktivitas berbuka bersama. Bahkan juga melangsungkan pelatihan menulis hingga menerbitkan buku karya para warga binaan.
Wakil Rektor III UMM, Nur Subeki menerangkan, agenda buka bersama itu bertujuan untuk menyebarkan kebermanfaatan kepada sesama. Hal itu sesuai dengan slogan yang selalu UMM gaungkan yakni “Dari Muhammadiyah untuk Bangsa”. "Dengan begitu, kami berharap kehidupan warga binaan dapat diliputi dengan keceriaan, kekuatan, dan kebahagiaan," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (19/4/2022).
Dia juga menegaskan, UMM terus melibatkan diri dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Beberapa di antaranya dengan berkontribusi pada aspek pendidikan, kesehatan, serta psikologi. Dia berharap kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadhan ini mampu mendekatkan sivitas akademika UMM dengan sesama saudara serta kepada Yang Maha Kuasa.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas II Malang, Tri Anna Aryati berterima kasih kepada Kampus Putih yang sudah membagi kasih dan sayang kepada keluarga besar Lapas Perempuan. UMM dinilai telah berbagi banyak ilmu dan pengetahuan, salah satunya ilmu terkait kesehatan diri dan deteksi kanker payudara mandiri. Begitu pula dengan peningkatan keimanan melalui tausiyah yang disampaikan oleh salah satu dosen UMM.
Anna mengungkapkan, sinergi UMM dan Lapas sudah terjalin erat sejak lama. Tidak terbatas melalui acara formal seperti ini saja, tapi juga melihat kontribusi para mahasiswa dalam meningkatkan edukasi warga binaan. Dia berharap Ramadan tahun ini mampu membuat semua WBP menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.
Terkait pelaksanaan agenda, Koordinator program M. Isnaini mengatakan, pemeriksaan kesehatan dirasa perlu untuk melihat kondisi para warga binaan. Begitupun dengan donasi pakaian kewanitaan yang bisa menggantikan pakaian yang lama. Hal ini penting mengingat ada pembatasan jumlah pakaian dalam yang dibawa oleh masing-masing warga binaan.
"Mungkin ada beberapa yang sudah lusuh dan tidak layak pakai. Jadi saya kira donasi ini bisa membantu dengan baik,” ungkap pria disapa Krisna ini.
Krisna mengaku pihaknya sengaja membawa mobil KaCa dan mobil Terbang. Langkah ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan wawasan kepada masyarakat. Apalagi melihat tingginya antusiasme para warga binaan lapas akan aktivitas membaca dan menulis di kunjungan sebelumnya.
Kunjungan itu juga disambut baik oleh salah satu warga binaan Lapas perempuan bernama Revi. Menurutnya, setiap Kampus Putih datang selalu membawa sesuatu yang baru dan menyenangkan. Jika tahun lalu memberikan tausiyah dan bukber, kali ini UMM juga memberikan edukasi terkait organ reproduksi, deteksi kanker payudara dan bantuan pakaian dalam.
Menurut Revi, kegiatan ini sangat membantunya untuk mengetahui lebih awal mengenai kanker. "Semoga UMM bisa terus memberikan hal-hal baru dan bermanfaat bagi kami di kesempatan selanjutnya,” kata dia menambahkan.