REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, siap melakukan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan atau lebih dikenal dengan istilah Long Form SP2020.
Kepala BPS Purbalingga Djulfikar Rizky mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk, perencanaan, dan evaluasi pembangunan.
Ia menuturkan SP lanjutan agak sedikit berbeda dengan sensus 2020. Ada delapan karakteristik yang akan dilakukan pendataan.Yakni, karakteristik penduduk, perpindahan penduduk, pedidikan dan komunikasi, kemudian disabilitas, ketenagakerjaan, kelahiran, kematian, dan perumahan.
"Kegiatan akan dilaksanakan dari Mei hingga Juli 2022, yang dilakukan langsung berkunjung ke rumah. Tahap pertama, penduduk dicatat dengan menggunakan kuesioner sederhana pada tahun 2020. Pendataan dilakukan secara rinci secara kepada rumah tangga yang menjadi sampel pada tahun 2022,” kata Djulfikar, Rabu (20/4/2022).
Sebelum dilakukan sensus, petugas BPS akan berkoordinasi dengan aparat lingkungan yakni RT/RW setempat. Kemudian petugas sensus akan dilengkapi dengan alat pelindung diri berupa masker, face shield, dan hand sanitizer dalam rangka menjaga protokol kesehatan.
Kegiatan sensus dilakukan di area terbuka seperti teras rumah. "Petugas sensus akan dilengkapi dengan tanda pengenal, memakai rompi biru tua bertuliskan petugas sensus. Membawa surat tugas dari BPS Kabupaten setempat, dan membawa tas punggung berwarna hitam dengan logi BPS dan sensus penduduk 2020,” tambahnya.
Dulfikar juga berharap kepada masyarakat untuk kooperatif dan bisa menerima para petugas sensus dan memberikan data yang sebenar-benarnya. Dikarenakan data ini sangat penting bagi pembangunan di masa depan.