Kamis 21 Apr 2022 16:59 WIB

Mahfud MD : Muhammadiyah Berperan Melahirkan dan Membangun Indonesia

Muhammadiyah dan umat Islam memiliki saham besar terhadap berdirinya NKRI.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Menko Polhukam Mahfud MD.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menko Polhukam Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, Muhammadiyah memiliki peran sangat besar dalam eksistensi Indonesia. Baik dalam kemerdekaan maupun dalam pembangunan negeri.

Ia menuturkan, peran itu sudah ada sejak dari ide membangun kesadaran negara untuk merdeka. Kemudian, mulai mewujudkan negara merdeka melalui lembaga-lembaga resmi di BPUPK dan PPPK, bahkan di Piagam Jakarta ada peranan sangat besar.

Mahfud menyebut Muhammadiyah banyak berperan pada masa awal Republik Indonesia dengan menyebarkan kader-kader masuk dalam berbagai posisi penting pemerintahan dan masyarakat. Cukup panjang daftar tokoh Muhammadiyah yang aktif di parlemen.

Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Kahar Muzakir, dan lain-lain bukti nyata peran Muhammadiyah membangun Indonesia. Usaha Muhammadiyah membangun kesadaran merdeka bagi bangsa tergambar di lirik Mars Muhammadiyah, Sang Surya.

"Artinya, matahari terbit, matahari kemerdekaan harus kita bangunkan," kata Mahfud dalam Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah bertajuk 'Menjaga Kedaulatan NKRI' yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Kamis (21/4/2022).

Ia mengingatkan, Republik Indonesia saat ini sudah masuk kepada abad baru dan harus segera merdeka. Sebab, menurut agama kalau umat tidak mempunyai negara yang merdeka, maka tidak bisa disebut sebagai hamba Allah SWT yang baik.

"Jadi, mulai dari ide sampai mendirikan negara Indonesia merdeka, Muhammadiyah sudah ikut aktif membangun kesadaran masyarakat untuk membangun negara ini," ujar Mahfud.

Untuk itu, Mahfud turut mendorong Muhammadiyah untuk terus berkiprah membangun bangsa. Apalagi, Mahfud menekankan, Muhammadiyah dan umat Islam memiliki saham besar terhadap berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sehingga, kalau ada umat Islam di Indonesia yang menolak negara Indonesia, Indonesia tidak akan pernah ada. Tapi, Mahfud menambahkan, justru umat Islam yang masuk dalam al ahli atau perjanjian dan al mitsaq atau kesepakatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement