Sabtu 23 Apr 2022 21:53 WIB

Bersama Pengrajin Sampah, Horaios Malioboro Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Sampah plastik tersebut diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bersama Pengrajin Sampah, Horaios Malioboro Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan. Buka Bareng di Horaios Malioboro Hotel Yogyakarta.
Foto: istimewa
Bersama Pengrajin Sampah, Horaios Malioboro Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan. Buka Bareng di Horaios Malioboro Hotel Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Horaios Malioboro Hotel mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Horaios Malioboro pun menggelar diskusi bersama dengan Inisiator Menh Studio, Eva Nurul Huda dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2022. 

Dalam acara yang digelar secara daring melalui live streaming Instagram tersebut, Public Relations Horaios Malioboro Hotel, Febri Handoyo mengatakan, Nuril juga merupakan pengrajin yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan baku. Sampah plastik tersebut diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi. 

Baca Juga

Mulai dari tas, pouch, clutch, dompet dan produk lainnya. Menurut Febri, kreativitas tersebut mulai digeluti oleh pria asli Kota Gudeg tersebut sejak tahun 2020 lalu. 

"Saya sudah berkenalan dengan Mas Nuril sejak 2021, saat itu dia mengajak saya berdiskusi tentang Menh Studio yang dia bagun dan membawakan beberapa contoh produknya," kata Febri dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (23/4/2022). 

Ia pun mengapresiasi upaya Menh Studio dalam memanfaatkan sampah plastik dalam rangka menjaga lingkungan. Menurut Febri, produk yang dihasilkan pun berkualitas meskipun dibuat dari sampah plastik.

"Produk yang dibuat Mas Nuril memang sangat bagus kualitasnya, saya pun tak menyangka pada awalnya jika itu dibuat dari plastik bekas. Akhirnya hari ini saya bisa berbincang langsung dengan beliau untuk sharing tentang kreativitasnya," ujar Febri. 

Sementara itu, Nuril menyebut, pemanfaatan sampah plastik menjadi produk bernilai jual tinggi dilakukannya karena kepeduliannya pada lingkungan. Bahkan, kata Nuril, ia seringkali menemukan kesulitan dalam berkreativitas. 

"Saya melakukan ini karena dorongan hati untuk peduli pada lingkungan, saya membuat setiap produk pun selain dengan berkali-kali trial saya juga membuatnya dengan rasa," kata Nuril. 

Nuril pun memiliki komitmen bahwa ia ingin membuat produk yang tidak hanya memiliki nilai estetika. Namun, ada nilai lebih dari tiap produk yang ia hasilkan dengan tujuan dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. 

"Saya juga berharap melalui produk saya masyarakat akan lebih peduli dengan lingkungan, terutama dengan sampah plastik," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement