REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Duo ustaz muda dengan jutaan pengikut (followers) di TikTok bertemu di platform daring Zoom dan sepakat melakukan kebaikan bersama dengan para audiensnya. Dua ustaz muda tersebut, Agam Fachrul dan Husain Basyiban, tak hanya mengajak anak-anak muda lain untuk mengaji, tetapi juga memberi manfaat kepada orang lain.
Melalui Zoom pada Jumat (22/4/2022), kedua ustaz muda tersebut membagikan pengalamannya. Bernama lengkap Agam Fachrul Samudra, Agam dikenal sebagai pendakwah asal Cimahi yang sering menyiarkan ceramahnya melalui platform media sosial kekinian seperti di TikTok.
Melalui dakwah daring tersebut, Agam Fachrul kini memiliki 1,4 juta pengikut di sosial media TikTok. Ustaz Agam juga menyebut dirinya sendiri sebagai "Hyung" atau istilah yang berasal dari bahasa Korea Selatan yang berarti kakak laki-laki untuk menarik jemaahnya yang berasal dari kalangan milenial.
Sama seperti Agam Fachrul, Husain Basyaiban atau biasa dikenal dengan Basyasman merupakan artis TikTok yang berasal dari Madura dengan wajah seperti keturunan Arab. Lahir pada 12 Agustus 2002, saat ini Husain tengah menempuh pendidikan sarjana di UIN Surabaya.
"Tapi jangan panggil saya dengan sebutan ustaz, syekh, atau habib yaa," katanya dalam siaran pers, Senin (25/4/2022).
Ia meminta pengikutnya agar memanggil dengan sebutan Husain. Pada kesempatan itu, Agam dan Basyaiban bercerita pengalaman serunya pada akhir 2021 lalu di mana mereka menggerakkan hati audiensnya untuk mendukung gerakan donasi Alquran untuk pesantren Al-Hidayah di Bojonegoro, Jawa Timur.
"Kami dipertemukan melalui platform GoPlay, platform yang gampang banget buat donasi," kata Agam.
Agam bercerita, pesantren ini memiliki banyak santri, namun jumlah Alquran yang dimiliki tak sebanding dengan jumlah santri yang ada. Pesantren ini juga cukup sulit untuk mendapatkan Alquran dikarenakan berada jauh dari kota.
Karena itu, beberapa waktu lalu, Agam dan Basayasman yang bertemu melalui platform GoPlay, sepakat melakukan gerakan yang bertujuan untuk membantu pondok pesantren yang kekurangan persediaan Alquran.
Melalui platform GoPlay, mereka mengajak penonton untuk mengirimkan Virtual Gift ketika mereka sedang melakukan live streaming. Meski terdengar sederhana dan simpel, Agam dan Basyasman berhasil mewujudkan gerakan donasi Alquran tersebut. Dari hasil akumulasi Virtual Gift revenue itulah program Donasi Alquran Abas ini bisa berjalan.
"Ini pengalaman baru cara berdakwah, kami jadi kepikiran untuk lebih banyak mendorong kebaikan lainnya," kata Basyasman.
Menurut mereka, bermanfaat untuk orang banyak dengan bisa membangun komunitas di GoPlay adalah hal yang bisa membuat mereka untuk bisa mensyukuri atas apa yang dimilikinya kini.
Agam dan Basyasman berkeyakinan rezeki sudah ada yang mengatur. Karenanya ia yang mempunyai komunitas besar di Tik Tok dan GoPlay, memiliki tekad untuk bisa berkembang bersama. Dengan ilmu yang sekarang ini sudah diajarkan, mereka berharap penonton bisa estafet ilmu yang didapatkan dengan menyebarluaskannya lagi, yang pasti dengan pemahaman yang modern sekaigus sesuai ajaran agama.
Hasil kerja keras mereka dalam berkonten perlahan berbuah manis, dengan memberikan dampak positif melalui program ini. Wujud dari dampak positif ini adalah terlaksananya program Donasi Alquran Abas dengan lancar sehingga bisa memberikan Alquran kepada teman-teman di pesantren Al-Hidayah.
Dengan pencapaiannya, Agam dan Basyasman terus berkomitmen untuk memberikan konten Dakwah berkualitas dan membangun komunitasnya menjadi lebih dekat lagi.