REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk berpuasa agar jadi bagian dari orang yang bertakwa. Siapa pun yang melaksanakan ibadah puasa sepanjang Ramadhan sesuai yang disyariatkan dalam agama, pasti dia akan mendapatkan peningkatan takwa.
Ustaz Ammi Nur Baits mengatakan, Rasulullah SAW telah memberi motivasi ke umat Islam agar maksimal beramal selama Ramadhan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, semua amal manusia jadi miliknya dan satu amal saleh dilipatkan 10-700 kali.
Lalu, Allah berfirman, kecuali puasa karena puasa itu milik-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasan kepadanya. Salah satu cara hisab yang dilakukan Allah melalui mizan, yang mana amal saleh akan ditimbang dengan amal maksiat.
Bila dominan amal maksiat, hamba akan masuk ke neraka. Sebaliknya, ketika amal salehnya masih dominan, hamba bisa mendapat surga. Ammi menambahkan, orang yang memiliki amal puasa, amal itu tidak jadi pengurang atau pengganti kemaksiatan.
Saat melaksanakan ibadah puasa, hakekatnya manusia sedang jalani berbagai proses kesabaran. Pahala sabar tersebut telah ditegaskan Allah dalam QS Az Zumar ayat 10, yaitu sesungguhnya orang yang sabar akan dipenuhi pahalanya tanpa hitungan.
"Kalau amal yang baik dibatasi dengan 10-700 kali, untuk puasa tidak dibatasi Allah dengan angka tertentu," kata Ammi dalam Pesantren Ramadhan yang digelar Universitas Islam Indonesia (UII) di Gedung Kuliah Umum Dr Sardjito, Rabu (27/4/2022).
Terakhir, Ammi menyampaikan tiga bentuk sabar. Ada sabar mengerjakan amal saleh, sabar dalam menghindari maksiat dan yang terakhir sabar terhadap takdir tidak menyenangkan. Ia menekankan, tiga bentuk sabar itu terdapat dalam ibadah puasa.
Misalnya, orang yang berpuasa akan sabar mengerjakan ibadah puasanya. Lalu, ia akan berusaha untuk menghindari maksiat yang membatalkan puasa. Terakhir, Ammi mengingatkan, orang yang berpuasa akan menahan rasa haus dan lapar.
"Oleh karena itu, jika orang berpuasa dapat bersabar, maka ia akan mendapatkan pahala yang lebih besar," ujar Ammi.
Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof Fathul Wahid menambahkan, pentingnya kerja sama yang baik agar tujuan bersama dapat lebih mudah tercapai. Karenanya, ia berharap, dalam keseharian kita itu senantiasa terjadi interaksi yang baik.
"Kita harapkan produktivitas bisa berjalan di pemimpin dan juga di pengikut," kata Fathul.