REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono memprediksi puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah terjadi pada 27-28 April 2022. Nyono memperkirakan, pada masa angkutan lebaran yang ditetapkan 16 hari, akan ada 16,8 juta kendaraan yang akan mudik lebaran ke Jatim, dan didominasi kendaraan pribadi.
"Ya kendaraan pribadi, kemarin terakhir sudah ada pergerakan sekitar 16-26 persen dari Jakarta menuju ke Timur. Saya tidak mengatakan ke Jatim ya, tujuannya bisa Jateng bisa Jatim," kata Nyono, Kamis (28/4).
Nyono mengaku, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan. Mengingat kendaraan yang digunakan untuk mudik bakal didominasi kendaraan pribadi, yang bisa menimbulkan penumpukan. Titik yang paling perlu diawasi, lanjut Nyono, adalah gerbang tol, kawasan persimpangan, dan kawasan pasar tumpah.
"Dishub akan menerapkan one way dan contra flow. Kalau di sekitar Jatim, nanti itu ada manajemen rekayasa lalu lintas, sama contra flow, one way, gitu ya. Kalau sistem ganjil genap, belum," ujar Nyono.
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, utamanya di jalur tol di Jatim, Basarnas Surabaya telah menerjunkan sejumlah personel, lengkap dengan peralatannya. Di antara peralatan yang diterjunkan adalah 1 unit helikopter Dauphin AS365 N3+ yang disiagakan di wilayah Kabupaten Jombang.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Hariadi Purnomo mengatakan, penyiagaan helikopter ini dimaksudkan untuk mendukung upaya respons cepat dalam penanganan korban kecelakaan lalu-lintas di sepanjang jalan tol di Jatim. "Agar segera bisa dievakuasi ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis lebih intensif,” ujar Hari.
Basarnas Surabaya juga telah menyebar personel ke titik-titik rawan di sepanjang jalur mudik di Jatim. Selain siaga di Posko Mandiri, kata Hari, Tim SAR Surabaya juga akan bergabung dengan tim siaga dari instansi lain di posko-posko terpadu yang ada. Seperti di bandara, terminal bus, stasiun kereta api, dan pelabuhan.
Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan tim untuk melakukan patroli bergerak di wilayah perairan. Yaitu patroli di alur pelayaran Surabaya dengan menggunakan Alut SAR air yang ada. Adapun SAR air yang disiagakan di antaranya KN SAR Widura, KN SAR Antasena, KN SAR Permadi, KN SAR Srikandi, 4 unit RIB, 1 unit jetsky, dan beberapa unit perahu karet berikut dengan mesinnya.
Selain Alut SAR air, juga disiagakan Alut SAR Darat. Di antaranya rescue truck, rescue car, truk angkut personel, amphibius, ATV Heavy Duty dan Beach Patrol, 2 unit spider excavator, dan beberapa unit motor trail.