REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur mulai menggeliat seiring melandainya kasus Covid-19 dan melonggarnya aturan perjalanan menggunakan transportasi udara. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat ada 57 kunjungan Wisman melalui Bandara Juanda Sidoarjo pada Maret 2002, dibanding beberapa bulan sebelumnya yang tidak ada kunjungan wisman sama sekali.
Negara asal wisman yang datang melalui Bandara Juanda dengan prosentase tertinggi adalah Malaysia sebesar 22,89 persen. Kemudian disusul Singapura sebesar 8,01 persen, Tiongkok 5,68 persen, Thailand sebesar 2,86 persen, dan USA sebesar 1,90 persen.
Destinasi wisata yang menjadi tujuan para wisman di antaranya Kawah Ijen, Bromo Tengger Semeru (BTS), Greenbay, Pulau Merah, Tumpak Sewu, Gunung Semeru, Pantai Waru Karung, Taman Nasional Alas Purwo, dan Kota Tua Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tatanan normal baru (new normal) memberikan harapan bagi kebangkitan industri pariwisata di Jatim. Ia pun berencana untuk lebih agresif mengincar wisatawan dalam dan luar negeri guna membantu pemulihan sektor pariwisata di Jatim.
"Tugas kita adalah menarik sebanyak-banyaknya wisatawan ke Jatim, namun dengan sejumlah persyaratan tetap mengacu ketentuan protokol kesehatan yang ketat. Karena jangan sampai ini menimbulkan persoalan baru," kata Khofifah di Surabaya, Senin (16/5/2022).
Khofifah meminta bupati maupun wali kota untuk terus memperkuat infrastruktur di kawasan pariwisata di wilayahnya masing-masing. Menurut Khofifah, penguatan pembangunan infrastruktur akan semakin menarik minat wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Jatim.
"Harapannya agar wisatawan baik mancanegara maupun nusantara senang berkunjung ke Jatim karena akses dan fasilitas yang mudah," ujarnya.
Khofifah mencontohkan penguatan infrastruktur yang diharapkan. Di antaranya mempersiapkan tempat ibadah, shelter, dan toilet umum di kawasan wisata berbasis alam.
Penguatan infrastruktur akan dapat menarik pengunjung ke daerah itu tanpa meninggalkan kewajiban ibadahnya. Akses jalan serta lingkungan yang aman juga menurutnya menjadi langkah strategis yang harus dimaksimalkan.
Ia kembali mengajak semua pihak untuk memaksimalkan potensi destinasi wisata yang ada. Apalagi Jatim memiliki anugerah alam yang indah dan dapat memikat para wisatawan.
Dicontohkan Gili Iyang di Sumenep yang menjadi salah satu dari dua pulau dengan kadar oksigen terbaik di dunia. Selain itu ada di Blue Fire di Gunung Ijen.
Khofifah menjelaskan, Jatim memiliki 916 Daya Tarik Wisata (DTW) terdiri dari 387 alam, 280 buatan, 302 budaya, dan 573 desa wisata. Pariwata Jatim, lanjut Khofifah, ditunjang 1.576 unit hotel, 7.889 rumah makan atau restoran, 1.743 homestay, dan 1.792 usaha travel agent.
"Provinsi Jatim tengah mempersiapkan wisata religi yaitu Indonesia Islamic Science Park di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan, Madura," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Jatim juga diimbangi dengan Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT) asing.
Sesuai catatan BPS Jatim, pada hotel yang memiliki klasifikasi bintang selama Maret 2022 yaitu tercatat terjadi peningkatan sebesar 1,13 poin atau sebesar 3,37 hari, jika dibandingkan keadaan Februari 2022.
Menurut Sinarto, BPS Jatim juga mencatat untuk RLMT secara keseluruhan wisatawan (mancanegara dan Nusantara) pada Maret 2022 mencatat, terjadi peningkatan sebesar 0,06 poin atau setara dengan 1,63 hari. Jumlah ini meningkat, jika dibandingkan Februari 2022 yang hanya 1,57 hari.
Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifkasi bintang di Jatim pada Maret 2022 mengalami kenaikan 51,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Tepatnya, untuk TPK hotel bintang 2 tertinggi yaitu sebesar 59,07 persen merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya.
“Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifkasi non bintang di Jatim pada Maret 2022 mencapai rata-rata 23,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Sinarta.