Rabu 18 May 2022 08:34 WIB

Jamin Ketersediaan Pangan, Bulog Yogyakarta Sasar Bisnis Pangan

Bisnis ini dilakukan agar terpenuhinya gizi masyarakat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi pasokan beras di gudang Bulog
Ilustrasi pasokan beras di gudang Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta mulai menjalankan peran lain yakni merambah bisnis pangan. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana mengatakan, bisnis ini dilakukan agar terpenuhinya gizi masyarakat.

Tri menyebut, Bulog menjamin ketersediaan pangan pokok di DIY. Termasuk menjamin stabilitas harga bahan pokok, sehingga Bulog mulai merambah ke bisnis pangan.

"Intinya, Bulog itu punya dua peran yakni berperan dalam ketercukupan dan keamanan pangan nasional, dan punya peran suportifnya seperti bisnis pangan," kata Tri usai mendampingi Gubernur DIY bertemu dengan jajaran Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta di kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Tri menuturkan, Bulog ingin menjalankan kedua peran tersebut dengan maksimal. Dengan begitu, Bulog tetap dalam perannya dalam menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, sekaligus berperan dalam merambah bisnis pangan.

"Saat ini ada produk beras merek Fortivit yang diproduksi juga untuk mendorong penanggulangan stunting," ujar Tri.

Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal mengatakan, Pemda DIY mendukung untuk dijalankannya ketugasan Bulog terkait stabilitas dan ketersediaan pangan.

Ke depannya, Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta akan melakukan seluruh kegiatan terkait bahan pangan yang bersumber dari wilayah DIY. Salah satunya penyerapan bahan baku dan pendistribusian bahan pangan yang berasal dari DIY.

"Kami akan pikirkan juga mengenai penjualan melalui online untuk produk-produk Bulog seperti yang diharapkan oleh Bapak Gubernur," kata Attar.

Dalam pertemuannya bersama Pemda DIY, Attar menjelaskan tugas-tugas Perum Bulog di bidang pangan pokok. Termasuk rencana-rencana yang akan dilaksanakan di DIY ke depannya.

"Kami bertugas terkait dengan terintegrasinya bahan pangan dari hulu ke hilir, termasuk ketersediaan pangan hingga keterjangkauan dan stabilitas harga untuk mengatasi pangan, khususnya pangan pokok di DIY," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement