REPUBLIKA.CO.ID , SEMARANG -- Sukses menyabet medali emas di nomor K-4 1.000 meter putra cabang olahraga Kano/ Kayak, SEA Games Vietnam 2021, pedayung asal Demak, Tri Wahyu Buwono persembahkan kemenangannya secara khusus untuk Jawa Tengah dan Kabupaten Demak.
Tri Wahyu Buwono yang tergabung dalam kwartet K-4 bersama dengan Andri Agus Mulyana dan Sutrisno (Jawa Barat) serta Joko Andriyanto (Jambi) sukses menjadi yang tercepat di final nomor K-4 1.000 meter putra.
Mereka sekaligus menyumbang medali emas untuk kontingen Merah Putih dari cabang olahraga dayung yang dihelat di kompleks Thuy Nguyen Hai Phong Aquatics Center, Vietnam, Rabu (18/5) waktu setempat.
Putra asli Nggenggongan, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan/Kabupaten Demak ini pun dengan bangga mempersembahkan kemanangannya tersebut untuk Kabupaten Demak dan Jawa Tengah. Tujuannya, tak lain untuk memotivasi prestasi para atlet cabang olahraga dayung dari Kabupaten Demak maupun atlet Jawa Tengah lainnya.
"Saya berharap cabang olahraga dayung di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Demak bisa melahirkan bibit berprestasi yang akan meneruskan perjuangan saya," jelasnya, melalui pesan Whatsapp, Rabu (18/5/2022) sore.
Tak lupa, Wahyu juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga Demak, Jawa Tengah serta masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan perjuangannya di SEA Games 2021 Vietnam.
Wahyu juga menyampaikan, persaingan antar kontingen di cabang olahraga dayung pada SEA Games Vietnam kali ini diakuinya cukup ketat. Selain tuan rumah Vietnam dan Thailand, Myanmar juga menjadi salah satu kekuatan yang harus diperhitungkan.
Beruntung, ia dan para kolega di cabang olahraga dayung telah melakukan berbagai tahap persiapan yang matang. "Kami mulai masuk pemusatan latihan jangka panjang sejak April 2020 lalu," jelasnya.
Selama di pemusatan latihan jangka panjang, setiap hari juga harus menjalani latihan rutin di Danau Jatiluhur, Jawa Barat, hingga menjelang keberangkatan ke Vietnam.
Ia juga bersyukur, proses adaptasi di Vietnam juga berjalan lancar. "Kalau cuaca sebenarnya relative hampir sama dengan di Indonesia, tetapi adaptasi tetap harus dilakukan dan Alhamdulillah saya tidak banyak menghadapi kesulitan," katanya.