REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Prestasi membanggakan diraih oleh peserta didik SMA Kesatuan Bangsa yang terletak wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuh peserta didik SMA yang berdiri pada tahun 2011 ini, yaitu Nagata Parama Aptana, Althaaf Syaikha Nuhaad, Ayesha Rida Izzati, Nara Tazkia Larasati, Durotul Salma, M. Hazel Variansyah, dan Charisma Pramudya Rusdiyanto berhasil menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Beasiswa ini diberikan kepada peserta didik kelas XII SMA/SMK/MA sederajat yang berhasil meraih prestasi pada bidang Sains, Riset, Teknologi dan Inovasi yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Beasiswa Indonesia Maju dimulai dengan seleksi administrasi. Seleksi administrasi dilakukan pada 1.076 peserta didik berprestasi se-Indonesia. Sejumlah 481 peserta didik terpilih yang mendapatkan beasiswa Indonesia Maju Angkatan 1 akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri.
Delapan peserta didik SMA Kesatuan Bangsa mendapat kesempatan untuk meraih beasiswa ini. Peserta didik tersebut kemudian berjuang untuk mendapat Letter of Acceptance (LoA) dari universitas luar negeri yang diinginkan.
Perjuangan peserta didik yang mempunyai moto inspire-explore-achieve ini pun membuahkan hasil yang manis. Tujuh dari peserta didik tersebut saat ini telah menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju dengan diterimanya mereka di perguruan tinggi di negara Kanada dan Amerika.
Perguruan tinggi yang berhasil diraih peserta didik menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings (WUR). Nagata Parama Aptana meraih beasiswa di University of Toronto pada program Computer Science (Ilmu Komputer).
Sementara, lima peserta didik meraih beasiswa di University of British Columbia. Peserta didik tersebut yaitu Althaaf Syaikha Nuhaad pada program Electrical Engineering (Teknik Elektro), Ayesha Rida Izzati pada program Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan), Nara Tazkia Larasati pada program Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan), Durotul Salma pada program Vantage One Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan), dan Charisma Pramudya Rusdiyanto pada program Vantage One Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan). M Hazel Variansyah meraih beasiswa di University of Illinois Chicago pada program Computer Engineering (Teknik Komputer).
Pencapaian ini tidak lepas dari perjuangan peserta didik dalam berprestasi, doa, dan motivasi dari orang tua/wali serta dukungan sekolah untuk peserta didik dalam meraih prestasi dan mendampingi dalam proses pendaftaran universitas. "Keberhasilan ini adalah sebuah bentuk sinergi yang baik antara segitiga pendidikan yaitu peserta didik, sekolah, dan orang tua," kata Kepala SMA Kesatuan Bangsa, Nur Wijayanto, dalam siaran pers, Kamis (19/5/2022).
Career Planner, Ulfiana Prisdiansari, menyampaikan pendampingan yang dilakukan oleh divisi Career Planning dan guru, terutama saat wawancara dan penulisan penulisan esai sangat membantu pun telah mengantarkan siswa-siswi berprestasi KSN ini untuk melanjutkan ke universitas berkelas dunia.
Capaian ini menambah sederetan prestasi Sekolah Kesatuan Bangsa pada Kompetisi Sains Nasional, yang juga diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dengan memboyong 11 Medali, dan menjadi salah satu sekolah terbaik di ajang bergengsi tersebut. Meskipun tergolong muda, namun SMA Kesatuan Bangsa sudah dapat mempersembahkan sebanyak 391 prestasi lokal, 252 prestasi nasional, dan 165 prestasi internasional. Pada ajang internasional sebelumnya satu medali perak di ajang Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 tahun 2021 juga diraih oleh Glady Sajidah Zahra bersama delapan perwakilan Indonesia dari sekolah lainnya.