Kamis 26 May 2022 15:18 WIB

LOKY Kembangkan Perangkat Mudahkan Pengelolaan Loker di Publik

Guna meningkatkan bisnis, LOKY diinkubasi Amikom Business Park (ABP).

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Perangkat Smart Public Locker Identity.
Foto: Dokumen
Perangkat Smart Public Locker Identity.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketika mengunjungi kolam renang umum sesaat setelah membayar tiket masuk, biasanya mendapatkan kunci loker untuk menyimpan barang bawaan. Fasilitas tersebut dihadirkan agar orang tidak perlu lagi khawatir soal barang-barangnya.

Loker konvensional menyisakan isu karena pengunjung tetap harus membawa kunci loker ke mana-mana. Kadang merepotkan jika tidak ada rekan yang dititipi. Dari masalah tersebut, LOKY hadir dengan suatu inovasi berupa Smart Public Locker Identity.

Teknologi mampu mengonversi loker tradisional jadi loker pintar. LOKY dapat menanamkan kunci pintar biometrik (sidik jari), Radio Frequency Identification (RFID), PIN, dan password, memudahkan pengunjung tanpa harus membawa fisik kunci.

LOKY didirikan dua founder, Bimo Ari Wibowo dan Arief Hidayattulloh, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta. LOKY berhasil mendapat dukungan dana hibah dari pemerintah melalui program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT).

Guna meningkatkan bisnis, LOKY diinkubasi Amikom Business Park (ABP). Selain kolam renang, use case penggunaan LOKY bisa di area publik seperti destinasi wisata, sport center, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan fasilitas publik lainnya.

"Terkait tingkat keandalan dan keamanan, LOKY telah melewati fase uji coba di lingkungan operasional dengan hasil Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) skala 7, mengindikasikan kualitas produk yang siap dikomersialisasi," kata Bimo, Kamis (26/5/2022).

Sedangkan, terkait fitur, selain kunci pintar yang disebutkan di atas, LOKY juga memiliki kemampuan multi-lock system. Sistem ini memungkinkan perangkat mengunci lebih dari 100 pintu loker sekaligus hanya dengan satu kontroler.

Sehingga, untuk perangkat biometrik/RFID/PIN diinstalasi loker cukup satu pintu. Jadi, menekan lebih banyak biaya produksi untuk hasilkan produk yang terjangkau. Pengguna cuma perlu memasukkan kode, pintu loker miliknya bisa terbuka otomatis.

Untuk pengamanan lebih, tiap loker LOKY dilengkapi CCTV pemantauan. Setiap loker memiliki cadangan yang bertahan 24 jam jika terjadi pemadaman listrik. Ke depan, rencananya akan ada sejumlah pengembangan fitur yang akan digencarkan tim LOKY.

Salah satunya upgrade sistem berbasis Android dan perangkat layar sentuh untuk akses kunci loker pintar. Kemudian, LOKY mengembangkan aplikasi mobile lengkap sistem pembayaran, termasuk memanfaatkan QRIS untuk opsi pembayaran lebih luas.

Terakhir, penyempurnaan hardware terus dilakukan demi meningkatkan kualitas Matrix Relay System dan keamanan. Dengan pandemi terkendali dan area publik yang banyak dikunjungi, LOKY optimistis loker pintar dapat diaplikasikan lebih banyak tempat.

"Untuk produksi massal, LOKY memiliki kesiapan lebih, mengingat 90 persen bahan baku pembuatan produk dari dalam negeri. Untuk model bisnis LOKY menjajakan produknya dalam dua skema, penjualan paket produk dan/atau penyewaan loker," ujar Arief.

Merek dan produk LOKY juga sudah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Indonesia. Target LOKY cukup ambisius, bisa melayani pangsa pasar di seluruh Indonesia dan membantu pengelola fasilitas publik memberi layanan lebih baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement