REPUBLIKA.CO.ID,DEMAK -- Jajaran Sat Reskrim Polres Demak masih memburu pelaku pembunuhan siswi Madrasah Aliyah (MA) yang jenazahnya ditemukan di dekat rumahnya, di lingkungan Dukuh Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Rabu (25/5/2022) sore.
Polisi telah melakukan serangkaian penyelidikan dan mengumpulkan bukti- bukti di lokasi penemuan jenazah atas nama FN (18), yang ditemukan dengan tanda- tanda luka pada bagian wajah serta bagian badannya tersebut.
“Hasil penyelidikan dan olah TKP di sekitar lokasi telah kami lakukan dan saat ini polisi fokus untuk memburu pelakunya,” ungkap Kasatreskrim Polres Demak, AKP Mohammad Zazid, di Demak, Kamis (26/5).
Dari hasil penyelidikan polisi, jelasnya, juga diketahui handphone (HP) milik korban FN juga raib. Namun apakah alat komunikasi tersebut diambil dan dibawa pelaku atau karena hal lain juga masih terus didalami.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan sementara pada jenazah FN, diperkirakan gadis --yang masih duduk di bangku kelas 11-- tersebut meninggal dunia kurang dari 24 jam sebelum jenazahnya ditemukan.
Setidaknya, itu dapat diketahui dari kondisi jari- jari pada tangan korban masih dalam kondisi lemas dan belum kaku. “Untuk mengetahui penyebab kematiannya, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara, Kota Semarang untuk dilakukan otopis,” tegasnya.
Sebelumnya, jenazah FN ditemukan oleh kerabatnya sendiri, di lingkungan Dukuh Kadilangon, Desa Kebonbatur pada Rabu sore, tepatnya di lahan kosong samping rumahnya.
Kali pertama jenazah FN diketahui oleh seorang balita. “Saat itu, saya di dalam rumah, cucu saya yang berdiri di kursi teras bicara ‘ada orang mati mbah’. Setelah saya lihat ternyata itu jenazah keponakan saya sendiri, FN,” jelas Ngatimah.
Sementara itu, kakak kandung korban, Fitri mengungkapkan, FN sudah dua hari tidak pulang ke rumah dan bahkan juga tidak berangkat sekolah.
FN terakhir kali terlihat pada hari Selasa (24/5), sebelum akhirnya keluar rumah tidak pamit mau ke mana. “Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB masih meminta tolong agar saya mengaktifkan hostpot seluler saya,” jelasnya.
Setelah itu FN langsung keluar dari rumah tanpa mengenakan alas kaki dan pakaiannya cuma dasteran. “Tidak seperti biasanya, kalau keluar selalu naik sepeda motor, namun hari itu sepeda motornya ditinggal di rumah,” tambah Fitri.
Sehingga, lanjutnya, keluarga pun kaget saat hari Rabu sore FN ditemukan di dekat rumah sudah dalam kondisi meninggal dunia. “Bahkan ada tanda- tanda luka di beberapa bagian tubuhnya,” jelasnya.