Jumat 27 May 2022 15:31 WIB

Khofifah : Buya Syafii Maarif Sosok Intelektual dan Ulama Kharismatik

Kabar duka ini merupakan kabar duka bagi seluruh bangsa Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Tokoh islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tokoh islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005, Prof KH Ahmad Syafii Maarif di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY, Jumat (27/5/2022). Khofifah mengatakan, duka atas meninggalnya Buya Syafii Maarif tentu dirasakan seluruh masyarakat Indonesia, mengingat yang bersangkutan merupakan salah satu putra terbaik bangsa.

Khofifah mengaku sangat mengagumi berbagai karya dan pemikiran yang dilahirkan Buya Syafii Maarif. Buya Syafii Maarif, kata Khofifah, merupakan intelektual dan ulama kharismatik serta cendekiawan bangsa. Selain mendirikan Maarif Institute, Buya Syafii Maarif juga pernah menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).

"Beliau merupakan sosok inspiratif. Selain menjadi Guru Besar di IKIP Yogyakarta, melalui gagasan beliau yang dituangkan dalam tulisan mengenai Islam dan kebangsaan beliau melahirkan ide-ide cemerlang yang dapat menjadi pembelajaran dan referensi kehidupan sosial keagamaan serta kebangsaan bagi kita semua," kata Khofifah di Surabaya.

Khofifah mengenang banyaknya nilai keteladanan yang ia dapatkan dari sosok Buya Syafii Maarif. Ia menyebut karakter-karakter yang menonjol dalam diri Buya Syafii Maarif, yakni pembawaannya yang luwes dan tidak membeda-bedakan orang, sehingga merangkul semua golongan.

Selain itu, Khofifah juga mengaku sangat mengagumi Buya Syafii Maarif sebagai seorang yang rendah hati dan bersahabat. "Kami warga Jatim mengapresiasi dan berterima kasih atas karya-karya dan kajian yang disampaikan oleh Buya Syafii semasa hidup. Kabar duka ini merupakan kabar duka bagi seluruh bangsa Indonesia termasuk masyarakat Jatim," ujarnya.

Khofifah pun instruksikan Masjid Al-Akbar Surabaya untuk melaksanakan shalat Ghoib setelah shalat Jumat untuk Buya Syafii Maarif. Menurut Khofifah, hal ini merupakan cara mengantar dan menghormati kepergian Buya Syafii Maarif.

"Saya mengajak warga Jatim dan bangsa Indonesia untuk memberikan doa pada almarhum Buya Syafii. Kita mengantar dengan Fatihah serta dengan shalat Ghoib," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement